Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Gagal Total, Gubernur California Moratorium Hukuman Mati

Kompas.com - 14/03/2019, 13:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber BBC,AFP

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Gubernur negara bagian California, AS, Gavin Newsom, mengambil kebijakan drastis dengan memberlakukan moratorium hukuman mati.

Dengan begitu, sebanyak 737 terpidana mati di California mendapatkan penangguhan sementara.

Keputusan itu dikeluarkan pada Rabu (13/3/2019) atas pertimbangan bahwa hukuman mati telah gagal total.

Baca juga: Superbloom, Mekarnya Kembang Langka di Gurun California

"Hukuman mati telah gagal total. Itu hanya mendiskriminasi warna kulit dan berapa banyak uang yang Anda hasilkan," katanya, seperti diwartakan kantor berita AFP.

"Itu tidak efektif, tidak dapat mengubah, dan tidak bermoral," ujarnya.

Dia juga menyebut, hukuman mati bertentangan dengan nilai-nilai yang diperjuangkan California.

Newsom berasal dari Partai Demokrat dan baru menjabat sebagai gubernur pada Januari lalu. Selama ini, dia juga merupakan sosok penentang keras hukuman mati.

BBC melaporkan, California belum pernah melakukan eksekusi mati sejak 2006.

"Saya percaya pada keadilan," tuturnya.

Perintah moratorium akan berdampak penarikan semua alat injeksi mematikan di California dan menutup ruang eksekusi di penjara San Quentin.

Meski demikian, dia meyakinkan bahwa semua terpidana mati tidak akan bebas begitu saja.

"Kami tidak ingin bergabung dengan Arab Saudi, Korea Utara. Kami tidak ingin menjadi bagian apa yang terjadi di Iran, Irak, China, Somalia, Pakistan, dan Mesir," kata Newsom.

"Mereka adalah negara yang bersama AS telah mengeksekusi banyak warganya dibandingkan negara lain di Bumi," ujarnya.

Baca juga: Proyek Kereta Peluru Bikin Trump dan Gubernur California Perang di Twitter

Menanggapi hal itu, Presiden AS Donald Trump mengecam kebijakan gubernur California.

Dia menilai, moratorium hukuman mati merupakan tamparan bagi para korban dan keluarga mereka.

"Menentang pemilih, Gubernur California akan menghentikan semua eksekusi hukuman amti 737 pembunuh berdarah dingin," kicaunya di Twitter.

"Teman dan keluarga korban selalu yang dilupakan tidak sedang, begitu juga saya," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com