Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIA Diduga Terlibat Aksi Pencurian Komputer Kedubes Korut di Spanyol

Kompas.com - 14/03/2019, 08:02 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

MADRID, KOMPAS.com — Penyelidik di Spanyol meyakini penyerang yang masuk ke Kedutaan Besar Korea Utara pada bulan lalu memiliki keterkaitan dengan Badan Pusat Intelijen AS (CIA).

Laporan BBC, Rabu (13/3/2019), insiden tersebut terjadi pada 22 Februari 2019, beberapa hari jelang pertemuan kedua Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam.

Saat itu, sekitar 10 penyerang masuk ke gedung Kedubes Korut di Madrid.

Baca juga: Spanyol Selidiki Dugaan Pencurian Komputer di Kedubes Korut

Mereka dilaporkan mengikat, memukuli, dan menginterogasi sekitar delapan orang di dalam. Mereka juga mengambil sejumlah komputer.

Seorang perempuan dapat melarikan diri melalui jendela lantai dua dan berteriak minta tolong. Kemudian, warga sekitar yang khawatir dengan cepat memanggil polisi.

Namun, ketika petugas tiba, mereka disambut oleh seorang pria di pintu yang meyakinkan bahwa semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang terjadi.

Beberapa menit kemudian, pria itu dan penyerang lain melarikan diri dari menggunakan dua kendaraan diplomatik Korea Utara.

Kedua mobil tersebut ditemukan tidak lama kemudian.

Di dalam gedung, polisi menemukan delapan orang diikat dengan tas berada di atas kepala mereka.

Ternyata, mereka telah diikat selama sekitar empat jam. Dua orang di antaranya harus membutuhkan bantuan medis setelah serangan itu.

Dua orang terkait CIA

The Telegraph mengutip laporan surat kabar Spanyol El Pais menyebutkan, sumber dari penyelidikan mengaku dapat mengidentifikasi beberapa penyerang dari bukti video.

Beberapa di antara mereka diidentifikasi sebagai orang Korea, sementara dua orang dari penyerang dikenali oleh dinas rahasia Spanyol sebagai orang yang terkait dengan CIA.

Operasi itu direncanakan dengan sempurna karena para penyerang tahu apa yang mereka cari dengan mengambil ponsel dan komputer.

Para korban serangan itu mengatakan kepada penyelidik, para penyerang berbicara dalam bahasa Korea.

Baca juga: Penduduk Korea Utara ke TPS untuk Ikut Pemilu, Siapa yang Dipilih?

Namun, tidak ada salah satu dari karyawan kedubes yang mengajukan laporan kepada polisi terkait serangan tersebut.

Penyerang diyakini mencari informasi tentang mantan duta besar Korut untuk Spanyol, Kim Hyok Chol, yang diusir pada September 2017 karena uji coba nuklir Korut.

Kim Hyok Chol saat ini menjabat sebagai utusan utama dalam perundingan Korut dengan AS dan membantu mengatur pertemuan di Vietnam pada bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com