ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terlibat perang komentar pada pekan ini.
Ketegangan itu terjadi setelah Netanyahu menyebut Israel sebagai negara bangsa Yahudi berdasarkan peraturan kebangsaan dasar yang sudah disahkan.
Baca juga: Bela Minoritas Arab-Israel, Wonder Woman Berseteru dengan PM Netanyahu
Pernyataan itu memantik reaksi dari juru bicara pemerintahan Turki Ibrahim Kalin. "Saya dengan keras mengecam diskriminasi dan rasisme yang menyolok ini," ujarnya.
Diwartakan AFP via Channel News Asia Rabu (13/3/2019), Netanyahu langsung bereaksi dengan mengatakan Erdogan merupakan seorang diktator.
"Si diktator Turki Erdogan menyerang demokrasi Israel, sementara di negaranya sendiri jurnalis dan hakim dipenjara. Benar-benar lelucon!" sindir Netanyahu.
Dalam pidato di hadapan pendukunya dikutip AFP, Erdogan yang menganggap diri terdepan perjuangan Palestina balik menuding Netanyahu sebagai tiran.
"Hei Netanyahu, jaga ucapanmu. Engkau adalah tiran yang membantai bocah Palestina berusia tujuh tahun," ujar presiden berusia 65 tahun tersebut.
Adapun Kalin dalam kicauannya di Twitter menuturkan Netanyahu menyerang Erdogan karena sang presiden sudah membuka "kedok" PM dari Partai Likud itu.
Kalin berkata negara apartheid Israel telah menduduki tanah Palestina, membunuh perempuan serta anak-anak dan memenjarakan rakyat Palestina.
"Kebohongan maupun tekanan yang engkau (Netanyahu) layangkan tidak akan menyembunyikan kejahatan yang sudah diperbuat," tegas Kalin.
Kedua negara mengakhiri ketegangan mereka pada 2016 yang dipicu penyerbuan militer Israel di perairan internasional yang menewaskan 10 aktivis Turki.
Adapun pernyataan Netanyahu soal negara-bangsa Yahudi menuai kritikan baik dari rival politik hingga aktirs Hollywood Gal Gadot.
Baca juga: Komentar Netanyahu soal Holocaust Bikin PM Polandia Batal ke Israel
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.