Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat 737 MAX Dilarang Terbang, Maskapai Norwegia Tuntut Boeing Ganti Rugi

Kompas.com - 13/03/2019, 17:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

OSLO, KOMPAS.com - Maskapai low cot Norwegian Air Shuttle dari Norwegia mengatakan, mereka bakal meminta kompensasi finansial kepada pabrikan pesawat Boeing.

Keputusan itu terjadi setelah mereka memutuskan melarang seluruh armada pesawat Boeing 737 MAX 8 yang berjumlah 18 unit untuk terbang buntut jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines.

Baca juga: Lion Air Tunda Kedatangan 4 Pesawat Boeing 737 Max 8 Tahun Ini

Menurut juru bicara Lasse Sandaker-Nielsen dalam keterangan tertulis, finansial maskapai itu berada dalam tekanan setelah membatalkan 19 penerbangan Rabu (13/3/2019).

Dalam pernyataan yang diterima AFP melalui surel, pembatalan itu berlangsung sehari setelah mereka memilih mengandangkan seluruh pesawat 737 MAX 8.

"Kami akan segera mengirim tagihan ke perusahaan yang membuat model pesawat tersebut," ujar Sandaker-Nielsen yang melanjutkan, maskapai langsung melakukan reorganisasi.

Sandaker-Nielsen berkata, Norwegian Air Shuttle bekerja keras menemukan solusi bagi para penumpang yang terdampak dengan pembatalan itu.

Sejauh ini, lanjutnya. masih ada ratusan penumpang yang belum terbang. "Kami seharusnya tidak menderita kerugian finansial seperti ini," keluhnya.

Sejumlah maskapai maupun negara memutuskan mengandangkan atau melarang pesawat Boeing 737 MAX 8 pasca-insiden yang terjadi Minggu (10/3/2019).

Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan ET 302 jatuh enam menit setelah lepas landas dari Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya.

Itu adalah insiden kedua yang melibatkan 737 MAX 8 setelah maskapai Lion Air JT 610 yang jatuh di Pangkal Pinang pada 29 Oktober 2018.

Adapun Etiopia dalam pernyataan resmi menjelaskan mereka tidak mempunyai alat untuk menganalisis kotak hitam yang ditemukan.

"Kemungkinan kami bakal membawanya ke luar negeri karena di sini, kami tidak mempunyai peralatan yang memadai," terang juru bicara maskapai Biniyam Demssie.

Direktur Eksekutif Ethiopian Airlines Tewolde GebreMariam kepada CNN mengungkapkan, ada kemungkinan kotak hitam itu bakal dibawa ke Amerika Serikat (AS).

Bisa juga dikirim ke negara Eropa yang paling dekat dengan memperhitungkan kecepatan dalam memperoleh informasi dan jarak tempuh.

Baca juga: Boeing 737 MAX 8 Dikandangkan, Jokowi Sebut Keselamatan Penumpang Nomor Satu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com