WASHINGTON, KOMPAS.com — Insiden jatuhnya pesawat penumpang Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang telah menyita perhatian dunia.
Sejumlah pemerintah negara dan maskapai penerbangan memutuskan untuk melarang pengoperasian dan memerintahkan untuk mengandangkan armada Boeing 737 MAX 8 mereka.
Lantas bagaimana komentar Presiden AS Donald Trump mengenai insiden penerbangan yang terjadi pada Minggu (10/3/2019) di Etiopia tersebut?
Melalui akun media sosial Twitter miliknya, Trump memiliki pendapat sendiri. Presiden berusia 72 tahun itu menilai pesawat di era modern saat ini terlalu rumit untuk diterbangkan oleh pilot.
Baca juga: Australia Larang Semua Varian Boeing 737 MAX Masuk ke Wilayahnya
"Pesawat terbang telah menjadi terlalu rumit untuk diterbangkan. Daripada seorang pilot, pesawat (modern) membutuhkan ilmuwan komputer dari MIT," tulis Trump, Selasa (12/3/2019).
"Saya sering menyaksikannya dalam banyak produk. Selalu mencari cara untuk selangkah lebih maju ketika terkadang yang tua dan sederhana justru lebih baik."
Airplanes are becoming far too complex to fly. Pilots are no longer needed, but rather computer scientists from MIT. I see it all the time in many products. Always seeking to go one unnecessary step further, when often old and simpler is far better. Split second decisions are....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 12 Maret 2019
"Saya tidak tahu dengan Anda, tetapi saya tidak ingin Albert Einstein menjadi pilot saya. Saya menginginkan seorang penerbang profesional yang mampu dengan mudah dan cepat mengendalikan pesawat," kata Trump.
....needed, and the complexity creates danger. All of this for great cost yet very little gain. I don’t know about you, but I don’t want Albert Einstein to be my pilot. I want great flying professionals that are allowed to easily and quickly take control of a plane!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 12 Maret 2019
AS menjadi salah satu negara yang belum mengambil keputusan mengenai penggunaan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam penerbangannya, di saat banyak negara telah mengambil langkah untuk melarang pesawat jenis tersebut memasuki wilayah udara mereka.
Badan Penerbangan Federal AS hingga Selasa telah menegaskan untuk tidak membuat keputusan sampai benar-benar didapat bukti yang jelas dari kecelakaan pesawat tersebut.
"Belum ada perkembangan sejauh ini. Kami terus terlibat dalam penyelidikan kecelakaan dan akan membuat keputusan lebih lanjut berdasarkan bukti yang didapat," kata juru bicara FAA Lynn Lunsford kepada AFP.
Sementara pabrikan pesawat Boeing menegaskan telah mengirim para ahli untuk membantu penyelidikan di Etiopia. Mereka juga mengatakan bahwa keselamatan merupakan prioritas utama.
"Investigasi masih dalam tahap awal, tetapi pada titik ini, berdasarkan informasi yang tersedia, kami tidak memiliki dasar untuk mengeluarkan pedoman baru kepada operator," kata Boeing dalam pernyataannya.
Baca juga: FAA Menegaskan Boeing 737 MAX 8 Layak Terbang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.