Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sengaja Makan Daging Sapi, Pria Hindu Tuntut Supermarket Biayai Perjalanan ke India

Kompas.com - 12/03/2019, 13:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

BLENHEIM, KOMPAS.com - Seorang pria penganut agama Hindu di Selandia Baru tak sengaja memakan daging sapi yang dibelinya di supermarket karena mengiranya sebagai daging domba.

Jaswinder Paul, yang berasal dari Blenheim, South Island, mengaku dirinya telah membeli daging berlabel daging domba di supermarket Countdown.

Namun setelah memasak dan memakannya, dia baru mengetahui bahwa daging yang dibelinya adalah daging sapi.

Umat Hindu menganggap sapi sebagai hewan suci dan pantang bagi mereka menyakiti apalagi memakannya.

Dilansir Daily Mirror, Paul, yang berprofesi sebagai tukang cukur, kini mengatakan dirinya harus menjalani ritual penyucian di negara asalnya, India, karena telah melanggar pantangan.

Baca juga: McDonalds Bakal Kurangi Penggunaan Antibiotik pada Daging Sapi

Akan tetapi, Paul menuntut pihak pengelola supermarket Countdown yang dianggapnya bersalah telah menyebabkan dirinya memakan daging sapi, untuk membayar biaya perjalanannya ke India.

"Menurut ajaran agama saya, saya harus kembali ke negara asal saya dan melakukan ritual penyucian selama empat hingga enam minggu dan dimurnikan oleh seorang rohaniawan sehingga saya bisa melanjutkan menjalankan ajaran agama saya. Ini membutuhkan proses yang panjang," kata Paul kepada situs Stuff.co.nz.

Perjalanan ke Delhi, lanjutnya, membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terlebih lagi dia harus menutup usaha tempat cukurnya selama beberapa pekan.

Karenanya dia menuntut pihak supermarket untuk memberikan kompensasi dan membiayai perjalanan serta akomodasi ke India.

Akan tetapi, saat mengajukan keluhan ke pengelola supermarket, dirinya hanya ditawari voucher senilai 100 poundsterling (sekitar Rp 1,8 juta) sebagai kompensasi.

Paul menolak dan tetap meminta perusahaan pengelola supermarket untuk membiayai perjalanan ritualnya.

"Saya mengerti jika hal ini terlihat seperti masalah sederhana bagi orang lain, tetapi bagi saya ini menjadi sangat sulit. Saya melanggar pantangan dalam ajaran agama saya karena kelalaian orang lain," keluhnya.

"Saya tahu masyarakat di sekitar saya tidak akan menerima saya yang dalam kondisi melanggar pantangan seperti ini," ujar Paul, yang mengaku keluarganya bahkan tidak mau berbicara dengannya.

Hingga kini Paul tampaknya tidak akan mendapatkan apa yang diharapkannya dari pihak pengelola supermarket. Tetapi dia belum mempertimbangkan langkah hukum sebagai upaya terakhir.

Baca juga: Makan Daging Sapi yang Mati Digigit Ular Kobra, 60 Orang Keracunan

Sementara, juru bicara Countdown mengatakan kepada Stuff.co.nz bahwa mereka mengakui adanya kesalahan dalam proses pelabelan di dalam toko yang mengakibatkan satu bungkus daging sapi cincang mendapat label daging domba.

Juru bicara itu menambahkan bahwa pihak supermarket menyesali kesalahan yang terjadi dan menghormati kepercayaan Paul, namun mengatakan belum mengubah keputusan terkait kompensasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com