Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Padam Berhari-hari, Kehidupan Rakyat Venezuela bak Abad Pertengahan

Kompas.com - 12/03/2019, 08:56 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

CARACAS, KOMPAS.com — Kehidupan rakyat Venezuela kini bak Abad Pertengahan. Tak ada listrik yang mengaliri rumah dan bangunan lain sejak Kamis lalu.

Tak ada air yang mengalir di keran. Sejauh ini sudah 15 pasien meninggal di rumah sakit akibat listrik padam.

Perlahan-lahan daya listrik mulai menyala di beberapa daerah pada Minggu malam, tetapi tidak merata dan hanya bertahan beberapa jam sebelum putus lagi.

Diwartakan kantor berita AFP, banyak rumah dan bangunan usaha belum dialiri listrik hingga Senin (11/3/2019).

Baca juga: Listrik Padam Berhari-hari Kacaukan Venezuela, Maduro Salahkan AS

Penduduk berpacu dengan waktu untuk menghemat pasokan pangan yang mereka miliki.

"Listrik tidak menyala satu menit pun di rumah saya," kata Vicente Fernandez di pasar Chacao.

Toko-toko daging, penjual ikan, dan penjual susu tutup karena alat pendingin tidak berfungsi.

Makanan semakin langka di Venezuela, sebuah negara yang kaya minyak, tapi miskin uang uang tunai. Gaji bulanan karyawan bahkan rata-rata hampir tidak pernah dapat membeli dua ekor ayam.

"Saat ini, berapa pun harganya, kami harus makan, dan terbebas dari neraka ini. Pemerintah tidak berguna," kata Fernandez.

"Mereka mencuri uang yang seharusnya digunakan untuk memelihara infrastruktur kita," ujarnya.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan pemadaman listrik itu akibat sabotase AS pada PLTA utama di negara itu.

Dia memerintahkan pendistribusian bantuan makanan, air, dan bahan bakar. Namun, dia membantah kematian pasien di RS terkait dengan listrik padam.

Warga mengantre di luar sebuah toko roti di Caracas, Venezuela, pada Minggu (10/3/2019),  saat pemadaman listrik besar-besaran memasuki hari ketiga di negara itu. (AFP/Cristian Hernandez) Warga mengantre di luar sebuah toko roti di Caracas, Venezuela, pada Minggu (10/3/2019), saat pemadaman listrik besar-besaran memasuki hari ketiga di negara itu. (AFP/Cristian Hernandez)

Daging membusuk

Di toko daging tempat Henry Sosa bekerja, ada kejutan besar. Dia akan membawa 80 kg daging babi yang masih tersisa ke rumahnya di Guarenas karena listrik di sana sudah menyala.

Meski demikian, dia telah kehilangan setengah dari barang dagangannya.

"Bahkan, tidak cukup baik untuk diberikan, siapa yang akan makan daging busuk ini," ucapnya.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com