Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FAA Menegaskan Boeing 737 MAX 8 Layak Terbang

Kompas.com - 12/03/2019, 08:41 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — Otorita penerbangan sipil federal AS (FAA) menegaskan kepada maskapai-maskapai yang menggunakan Boeing 737 MAX 8 bahwa pesawat itu layak terbang meski dua kali jatuh dalam enam bulan.

Pada Minggu (10/3/2019), sebuah Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines rute Addis Ababa-Nairobi jatuh enam menit setelah lepas landas dan menewaskan 157 orang penumpang dan awak.

Sebelumnya, pesawat serupa milik masakapai Lion Air jatuh di perairan Karawang beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dan menewaskan 189 penumpang dan awaknya.

Baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines Keluarkan Asap dan Suara Aneh Sebelum Jatuh

Seusai dua tragedi dalam jarak berdekatan itu, komunitas penerbangan menyerukan agar pesawat tersebut "dikandangkan" sambil menunggu hasil investigasi.

Namun, pada Senin (11/3/2019) malam FAA menerbitkan sebuah notifikasi kelayakan terbang yang menegaskan Boeing 737 MAX 8 layak terbang.

"Notifikasi ini memberikan informasi kepada komunitas internasional bahwa kami memberikan jawaban untuk seluruh komnunitas," kata Ketua FAA Dan Elwell.

Sebelum notifikasi ini terbit, China, Indonesia, dan Ethiopian Airlines memutuskan untuk melarang maskapai menerbangkan pesawat itu.

Namun, sejumlah maskapai lain tetap menerbangkan Boeing 737 MAX 8 setelah perusahaan pembuatnya menyatakan pesawat tersebut aman dan laik terbang.

Di saat yang sama, pascatragedi Ethiopian Airlines, saham Boeing anjlok hingga 12,9 persen.

Sementara itu, Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao mengatakan, FAA harus mengambil tindakan cepat dan tepat jika kecacatan ditemukan di Boeing 737 MAX 8.

Hal senada disampaikan Paul Hudson, presiden FlyerRights.org sekaligus anggota Komite Penasihat Pembuat Aturan Penerbangan FAA.

"Sikap menunggu yang diperlihatkan FAA amat membahayakan nyawa sekaligus reputasi keamanan dari industri penerbangan AS," kata Hudson.

Pesawat milik Ethiopian Airlines jatuh di kota Bishoflu, 60 kilometer dari ibu kota Addis Ababa.

Sejauh ini penyebab tragedi itu belum jelas, tetapi pilot disebut sempat melaporkan adanya masalah dan meminta izin kembali ke bandara Addis Ababa.

Tim investigasi telah menemukan kedua kotak hitam pesawat itu, tetapi butuh waktu untuk bisa memublikasikannya.

Jarak pandang saat itu dikatakan baik, tetapi situs FlightRadar24 mengabarkan, kecepatan jelajah vertikal pesawat itu tidak stabil saat lepas landas.

Sejumlah saksi mata yang bekerja di pertanian di bawah jalur terbang pesawat naas itu mengatakan, mereka mendengar suara berderak yang amat kencang dari pesawat.

Baca juga: Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, Saham Boeing Menukik Tajam

Boeing 737 MAX 8 dirilis pada 2017 dan merupakan varian terbaru 737. Pada akhir Januari lalu, Boeing sudah mengirimkan 350 pesawat ini dari 5.011 pemesanan.

Pesawat yang jatuh ini adalah satu di antara enam Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki Ethiopian Airlines.

Maskapai ini memesan 30 Boeing 737 MAX 8 sebagai bagian dari ekspansinya. Pesawat naas ini baru menjalani pemeliharaan dan pemeriksaan kondisi pada 4 Februari.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com