Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing 737 MAX 8 "Dikandangkan", Produsen Pesawat China Bisa Mujur?

Kompas.com - 12/03/2019, 08:20 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

SHANGHAIKOMPAS.com — Menanggapi kecelakaan kedua yang melibatkan pesawat Boeing 737 MAX 8 dalam waktu kurang dari lima bulan, China dan Indonesia memerintahkan penghentian sementara pengoperasian pesawat itu.

Administrasi Penerbangan Sipil China mengumumkan keputusan itu pada Senin (11/3/2019) pagi. Menyusul sekitar 9 jam kemudian, Indonesia mengambil tindakan serupa.

Baca juga: Maskapai China untuk Sementara Dilarang Terbangkan Boeing 737 Max 8

Laporan New York Times menyebutkan, maskapai penerbangan China dan Indonesia berada dalam barisan pengguna terbesar produk Boeing baru itu.

Lalu, bagaimana dampak dari keputusan larangan penerbangan dengan Boeing 737 MAX 8?

Sektor penerbangan China dapat mengambil manfaat dari tragedi jatuhnya pesawat buatan perusahaan AS itu.

Pasalnya, perusahaan milik pemerintah yang berbasis di Shanghai telah mulai melakukan uji terbang terhadap pesawat buatan China sebagai alternatif dari Boeing 737.

Produsen pesawat Commercial Aircraft Corporation of China memproduksi alternatif itu yang bernama Comac C919, sebuah upaya China untuk membangun pesaing penerbangan komersial melawan Boeing dan Airbus.

C919 memang menarik ratusan pesanan dari maskapai lokal dan mulai dijadwalkan mengirim pesawat mulai 2021.

Di sisi lain, perusahaan kesulitan menemukan pembeli di luar negeri, kecuali beberapa dari maskapai kecil di negara miskin yang bergantung pada bantuan China.

Pesawat COMAC C919 buatan China saat di-roll-out pada Maret 2016 lalu.Airways Magazine Pesawat COMAC C919 buatan China saat di-roll-out pada Maret 2016 lalu.

Meski demikian, keputusan China untuk menghentikan pengoperasian 737 MAX 8 akan berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Boeing.

"Penangguhan di China sangat signifikan karena ini merupakan pasar utama bagi Boeing," kata Greg Waldron dari perusahaan riset penerbangan Flight Global seperti dikutip dari CNN.

Boeing telah memperkirakan China akan segera menjadi pasar yang dapat meraup triliunan dollar untuk pesawat itu.

Perusahaan itu memprediksi China akan membutuhkan 7.690 pesawat untuk memenuhi layanan penerbangan.

Kini, total 96 pesawat Boeing 737 terbaru dilarang terbang sementara di "Negeri Tirai Bambu".

Baca juga: Regulator Penerbangan AS Tolak Hentikan Operasional Boeing 737 MAX 8

Bloomberg melaporkan, 737 MAX merupakan versi terbaru dari jenis pesawat produksi Boeing yang terpenting, sebuah tipe "keluarga" pesawat yang menghasilkan sepertiga dari laba operasi perusahaan.

Armada berbadan sempit ini menjadi tulang punggung dari banyak pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan global.

Namun, saham Boeing telah menukik tajam, dengan penurunan terbesar sejak 17 September 2001, hari pertama pasar saham setelah serangan 9/11.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com