TEL AVIV, KOMPAS.com — Pemeran karakter Wonder Woman, Gal Gadot, kini terlibat perseteruan dengan PM Israel Benyamin Netanyahu terkait status warga minoritas keturunan Arab.
"Cintai tetanggamu seperti kamu mencintai dirimu sendiri," ujar sang aktris di tengah peran partai politik Arab dalam pemilu mendatang.
Perdebatan ini dimulai setelah Netanyahu mengatakan, Israel bukan negara untuk semua warganya, merujuk kepada 20 persen warga keturunan Arab.
Baca juga: Wonder Woman Terancam Dilarang Tayang di Lebanon, Mengapa?
Dia kemudian mengutip undang-undang "negara bangsa" yang memicu kontroversi setelah diberlakukan tahun lalu.
Pada Juli tahun lalu, para anggota legislatif keturunan Arab menentang pengesahan undang-undang itu.
Sebab, dalam undang-undang itu tertulis bangsa Yahudi memiliki hak unik sebagai cara untuk menentukan nasib sendiri dan menempatkan bahasa Ibrani di atas bahasa Arab sebagai bahasa resmi.
Perseteruan antara "Wonder Woman" dan Netanyahu ini dimulai akhir pekan lalu saat Gadot dan presenter TV Rotem Sala mempertanyakan komentar Menteri Kebudayaan Miri Regev.
Dalam wawancara televisi itu, Regev membicarakan peran partai-partai politik Arab dalam pemilu yang akan digelar 9 April mendatang.
Regev mengulangi peringatan yang disampaikan pemimpin partai sayap kanan Likud untuk tidak memilih partai pesaing Likud.
Alasannya, jika mereka dipilih kemungkinan besar akan meraih cukup suara untuk berkoalisi untuk membentuk pemerintahan dan mendudukkan para politisi keturunan Arab di parlemen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.