Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bepergian dengan Pesawat Disebut Paling Aman, Ini Datanya

Kompas.com - 11/03/2019, 20:21 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pendapat masyarakat terkotak dalam berbagai klaim keamanan berkendara. Sebagian menyebut pesawat udara lebih aman sebagai transportasi. Sementara, yang lain menyebut bahwa moda transportasi darat seperti kereta api lebih menjanjikan keselamatan.

Apalagi, setelah terjadi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines dan anjloknya kereta listrik Commuter Line di Bogor di hari yang sama, Minggu (10/2/2019).

Semua pendapat tentu sah-sah saja, karena setiap orang memandang dari sudut pandang berbeda dan berangkat dengan alasannya masing-masing.

Misalnya, pendapat tentang kereta api yang dinilai lebih terkontrol dan memiliki jalur yang jelas. Atau pesawat terbang dengan awak profesional dan proses perawatan juga pemeriksaan yang sangat teliti.

Namun, celaka tidak pernah bisa diprediksi, nasib tidak bisa dipilih. Tragedi Bintaro pada 1987 menunjukkan bahwa laju sebuah kereta api yang dianggap lebih terkendali, bisa saja bertabrakan.

Baca juga: 4 Kesamaan Fakta Kecelakaan Pesawat Ethiopian ET302 dan Lion Air JT610

Namun, bagaimana data keselamatan transportasi menjawab hal  ini?

Dikutip dari Travel and Leisure, Badan Transportasi Amerika Serikat (DOT) pada 2015 menyebut bahwa pesawat terbang menjadi moda transportasi yang paling aman dibandingkan dengan jenis transportasi lainnya.

Burung besi ini dikatakan paling aman, meskipun tetap memiliki catatan kecelakaan. Itu karena angkanya paling kecil dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya.

Risiko kematian karena kecelakaan pesawat terbang kemungkinannya adalah 1 berbanding 9.821 pada 2015. Pada tahun itu, data Aviation Security Network mencatat ada dua kecelakaan pesawat di AS yang menewaskan 13 orang.

Di bawah pesawat terbang, berturut-turut jenis kendaraan yang paling aman untuk digunakan adalah kapal atau perahu, kereta api, mobil, lalu motor di urutan terakhir.

Untuk perahu dan kendaraan air lainnya, sepanjang 2015 terdapat 692 korban meninggal akibat kecelakaan perahu. Dari angka tersebut, 90 persen di antaranya terjadi pada perahu wisata.

Kemudian untuk kecelakaan kereta , tercatat 749 korban nyawa, 70 persen di antaranya diakibatkan oleh pelanggaran para penumpang itu sendiri, bukan karena sistem perkeretaapian yang ada.

Terakhir, adalah kecelakaan yang terjadi di jalan raya, baik menggunakan mobil, bus, sepeda motor. Ini merupakan pilihan transportasi yang paling membahayakan.

Pada 2015, tercatat 35.092 korban meninggal, 12.628 kecelakaan mobil, 9.813 dari truk kecil, dan 4.976 dari sepeda motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com