Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Turut Pantau Aktivitas "Peluncuran" Rudal dan Roket Pyongyang

Kompas.com - 11/03/2019, 15:43 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

SEOUL, KOMPAS.com - Militer Korea Selatan mengatakan turut memantau dengan cermat fasilitas-fasilitas di Korea Utara, menyusul beredarnya foto citra satelit yang menunjukkan adanya aktivitas terkait peluncuran rudal atau roket.

Seperti diberitakan beberapa hari sebelumnya tentang adanya aktivitas di dua lokasi terkait rudal dan roket Korea Utara, yakni di Samundong dan Sohae, memicu dugaan bahwa Pyongyang sedang mempersiapkan peluncuran rudal atau roket luar angkasa.

Kekhawatiran muncul karena aktivitas peluncuran dapat menjadi penghalang dalam pembicaraan denuklirisasai Korea Utara dan memicu peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.

"Korea Selatan mencermati dan melihat ke dalam seluruh kegiatan untuk kemungkinan setiap skenario yang mungkin, termasuk peluncuran rudal melintasi perbatasan dengan tetap berkoordinasi dengan AS," kata Kim Joon-rak, juru bicara Kepala Staf Gabungan, dilansir AFP, Senin (11/3/2019).

Baca juga: Korut Disebut sedang Persiapkan Peluncuran Rudal atau Roket Luar Angkasa

Dilaporkan sebelumnya, media AS, NPR, menyebut Pyongyang sedang mempersiapkan peluncuran di Sanumdong, menyusul hasil analisis citra satelit yang menunjukkan adanya aktivitas di fasilitas yang digunakan Pyongyang untuk produksi rudal balistik dan roket luar angkasa itu.

NPR melaporkan, foto Sanumdong itu mereka terima dari perusahaan DigitalGlobe yang diambil pada 22 Februari menunjukkan adanya kendaraan berat, termasuk kereta dan alat derek yang terlihat berada di halaman fasilitas pabrik.

Terletak di pinggiran Pyongyang, fasilitas Samundong yang dibangun pada 2012 itu mendukung pengembangan rudal jarak jauh dan kendaraan peluncuran ruang angkasa.

Selain mengembangkan rudal balistik antar-benua (ICBM), Hwasong-15, yang disebut mampu menjangkau seluruh daratan AS, Samundong juga membangun roket jarak jauh yang kemudian diangkut untuk diluncurkan dari stasiun peluncuran satelit Sohae pada 2012 dan 2016.

Sementara, Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di Washington mengatakan, aktivitas telah terdeteksi di situs Sohae yang seharusnya telah dibongkar pada Agustus 2018.

Baca juga: Korea Utara Disebut Kembali Bangun Situs Peluncuran Satelit di Sohae

Laporan CSIS yang menganalisis citra satelit menyebut bahwa Pyongyang kemungkinan kembali membangun fasilitas peluncuran itu.

CSIS menyebut aktivitas di Sohae tercatat kembali terdeteksi dua hari usai pertemuan puncak antara Kim Jong Un dengan Presiden AS Donald Trump di Hanoi yang berakhir tanpa kesepakatan.

Korea Utara telah dilarang oleh Dewan Keamanan PBB untuk melakukan peluncuran roket luar angkasa karena beberapa teknologinya mirip dengan yang digunakan untuk ICBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com