CARACAS, KOMPAS.com - Pemadam listrik nasional terpanjang dalam sejarah dunia mengancam Venezuela ke dalam kekacauan yang lebih jauh.
Diwartakan Sky News, Senin (11/3/2019), toko-toko, bisnis, sekolah, dan hotel tutup karena tidak mendapat aliran listrik.
Sistem komunikasi dan telepon kacau, tidak ada penerbangan dari bandara di Venezuela. Tidak ada air yang mengalir di keran, sementara orang-orang mengantre dengan membawa galon untuk mendapatkan air.
Baca juga: Jurnalis AS yang Ditangkap Venezuela Ini Mengaku Dipaksa Dukung Maduro
Rumah sakit tidak beroperasi dengan baik karena kekurangan daya listrik untuk menangani pasien yang kronis.
Laporan CNN menyebutkan, sebanyak 16 negara bagian di Venezuela tidak dialiri selama akhir pekan dan telah memasuki hari keempat.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan serangan siber AS atas padamnya listrik yang terjadi di negaranya.
He ordenado a todos los Jefes de REDI, ZODI y a los Gobernadores mantener informado a nuestro pueblo. La estrategia macabra de llevarnos a un enfrentamiento fracasará. Seguimos trabajando por la plena recuperación del Sistema Eléctrico Nacional. ¡Venceremos! pic.twitter.com/wnQHQYgzlK
— Nicolás Maduro (@NicolasMaduro) 10 Maret 2019
Dia mengatakan kepada para pendukungnya, jaringan listrik negara telah disabotase oleh AS terhadap Bendungan PLTA Guri, yang memasok 80 persen listrik di Venezuela.
"Sistem listrik nasional telah mengalami beberapa serangan siber," kicaunya di Twitter, Minggu (10/3/2019).
"Namun, kami melakukan upaya besar untuk memulihkan pasokan yang stabil dan pasti dalam beberapa jam mendatang," imbuhnya.
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido akan menyerukan keadaan darurat nasional dalam sesi khusus parlemen pada Senin.
#UPDATE Most of Venezuela was plunged into darkness on Thursday evening as a blackout served up more misery for people enduring an economic crisis that has fueled a potent challenge to President Nicolas Maduro's rule https://t.co/mjhs4SPkDR pic.twitter.com/T5cCyOoj4m
— AFP news agency (@AFP) 8 Maret 2019
Melansir dari kantor berita AFP, pengumuman darurat itu akan mengizinkan pengiriman bantuan internasional untuk menanggapi listrik yang padam.
Setidaknya ada 15 pasien dengan penyakit ginjal yang telah meninggal dunia sejak pemadaman dimulai pada Kamis lalu.
"Kita harus segera menangani bencana ini. Kita tidak bisa berpaling," ucap Guaido.
Baca juga: Venezuela Berikan Waktu 48 Jam bagi Dubes Jerman untuk Keluar
Listrik yang padam membuat rakyat Venezuela semakin sengsara, di tengah masalah hiperinflasi dan runtuhnya ekonomi negara.
"Setiap hari menjadi lebih buruk. Kami memiliki layanan terburuk di dunia, tidak ada lampu, air, terkadang tak ada gas," ujar seorang penduduk, Edward Cazano.
Sementara itu, beberapa kasus penjarahan juga dilaporkan di Caracas pada hari Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.