Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 11/03/2019, 06:38 WIB

"Kami sedih dengan berita tentang pesawat Ethiopian Airlines yang dilaporkan jatuh enam menit setelah lepas landas dalam perjalanan ke Kenya," kicaunya di Twitter.

Laporan Al Jazeera menyebutkan, Nairobi akan menjadi tuan rumah konferensi lingkungan PBB pada Senin (11/3/2019) sehingga sejumlah pejabat badan dunia itu ikut dalam penerbangan.

Sekjen PBB Antonio Gutteres mengonfirmasi sejumlah stafnya menjadi korban tragedi jatuhnya pesawat.

"Belasungkawa tulus saya kepada keluarga dan orang terkasih dari semua korban, termasuk staf PBB kami yang tewas dalam tragedi ini," kicaunya.

Setelah Kenya, Kanada menempati posisi kedua sebagai negara yang paling banyak kehilangan warga negaranya dalam insiden ini.

Sebanyak 18 warga negara Kanada tewas dan Perdana Menteri Justin Trudeau tak ketinggalan menyampaikan dukacita.

"Pikiran kami tercurah kepada semua korban dalam penerbangan ET 302, termasuk warga Kanada dan semua orang yang kehilangan teman, keluarga, dan orang yang dicintai," ucapnya.

Pemerintah Perancis menyatakan 8 warganya termasuk di antara korban tewas. Kantor kejaksaan negara itu telah meluncurkan penyelidikan kecelakaan, sebuah prosedur standar ketika warga Perancis terbunuh di luar negeri.

Presiden Perancis Emmanuel Macron pun mengirimkan belasungkawa.

"Perancis bersama rakyat Etiopia dan Kenya, dan mengungkapkan solidaritas secara penuh," kicaunya di Twitter.

Baca juga: Sebelum Pesawat Jatuh, Pilot Ethiopian Airlines Minta Kembali ke Bandara

Selain itu, Perdana Menteri Inggris Theresia May menyampaikan dukacita atas tragedi tersebut. Sebanyak 7 warga negaranya tewas.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas merilis pernyataan yang memberikan penghormatan kepada para korban kecelakaan, termasuk lima korban yang berasal dari negaranya.

Presiden Nigeria Muhammad Buhari juga menyampaikan belasungkawa tulusnya kepada Etiopia, dan untuk semua negara yang kehilangan warganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Baca tentang
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke