MIAMI, KOMPAS.com - Jurnalis Amerika Serikat (AS) yang ditahan oleh otoritas Venezuela mengungkapkan pengalamannya berada dalam tahanan selama lebih dari 12 tahun.
Cody Webble ditangkap pada Rabu pagi waktu setempat (6/3/2019) di apartemennya di Caracas oleh Badan Kontra-Intelijen Militer (DGCIM).
Selain Webble, otoritas juga menangkap asistennya Carlos Camacho, dengan Serikat Jurnalis Nasional mengemukakan peralatan mereka sempat disita.
Baca juga: Venezuela Berikan Waktu 48 Jam bagi Dubes Jerman untuk Keluar
Dilansir Miami Herald Kamis (7/3/2019), Webble ditangkap setelah sebelumnya melaporkan tentang perpecahan di tubuh militer begitu juga politik.
Serta kembalinya pemimpin oposisi Juan Guaido dari kunjungannya di Amerika Latin ke Caracas Senin (4/3/2019) dan menantang Maduro.
Kepada awak media yang menunggunya di bandara Miami, Webble mengatakan dia dituduh telah melakukan pengkhianatan, spionase, dan memindahkan artefak militer.
Dia disekap dengan mukanya ditutupi topeng ski. Selama interogasi, petugas intelijen juga membuka ponsel serta komputernya, dan melakukan penggeledahan.
"Sudah jelas mereka ingin saya mengatakan hal politik. Mereka sepertinya ingin supaya saya menyatakan dukungan dengan berujar Maduro masih jadi presiden," ungkap Webble.
Jurnalis WPLG Local 10 yang tinggal di Venezuela sejak 2014 itu menuturkan, penyelidik kerap menanyainya juga dia punya kontak di militer maupun kepolisian.
Selama diinterogasi itu, jurnalis berusia 28 tahun itu mengaku tidak dilukai. Namun dia tidak mendapatkan makanan dan minum selama berjam-jam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.