Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Irak: Anggota Asing ISIS Bakal Dijatuhi Hukuman Mati

Kompas.com - 08/03/2019, 08:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

BAGHDAD, KOMPAS.com - Presiden Irak Barham Salih melontarkan retorika tegas kepada anggota asing Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dilansir harian Abu Dhabi The National via Al Jazeera Jumat (8/3/2019), Salih menyatakan anggota asing ISIS bisa dijatuhi hukuman mati.

Baca juga: Meski Tersudut di Pengungsian, Anggota ISIS Menolak Dianggap Kalah

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) telah menyerahkan 280 terduga anggota ISIS baik dari Irak maupun asing kepada Baghdad Februari lalu.

SDF dilaporkan bakal menyerahkan lebih banyak tawanan setelah berdasarkan kesepakatan, mereka akan memberikan total 500 tahanan.

Salih mengatakan pihaknya bakal mengadili anggota ISIS itu sesuai dengan hukum yang berlaku di Irak. "Mereka bisa mendapat hukuman mati kalau terbukti membunuh warga Irak," tegasnya.

Mantan Perdana Menteri Irak Kurdistan tersebut mengungkapkannya ketika menghadiri Sulaimani Forum di Sulaymaniyah, kawasan utara Irak.

Dia menuturkan ada beberapa kasus di mana anggota asing ISIS terbukti membunuh warga Irak. "Dalam fakta ini, hukum Irak yang bakal mengambil alih," katanya.

Sementara Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi menjelaskan Baghdad bisa memulangkan anggota asing ISIS itu ke negara asal, atau menuntut jika terbukti melakukan kejahatan di Irak.

Salih melanjutkan, dia tidak berharap bisa menangani seluruh anggota ISIS yang dikirim dari Suriah. "Bertindak atas nama dunia terlalu membebani kami," terang dia.

Saat ini, SDF tengah berusaha merebut benteng terakhir ISIS, lima tahun sejak mereka mendeklarasikan "kekhalifahan" yang membentang dari timur Suriah hingga utara Irak.

Rabu (6/3/2019), komandan senior SDF menyatakan ratusan anggota ISIS menyerah dari basis pertahanan terakhir mereka di Desa Baghouz, Provinsi Deir Ezzor.

Salih berkata dia melihat solusi yang bisa diambil bagi konflik di Suriah bukanlah dengan angkat senjata. Melainkan melalui diplomasi politik.

"Apa yang terjadi di Suriah tidak hanya bencana bagi negara itu dan rakyatnya. Namun juga bagi seluruh kawasan," pungkas Salih.

Baca juga: Pengantin ISIS Paling Dicari di Perancis Tewas dalam Serangan Udara di Suriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com