Adapun Macquere merupakan pengantin ISIS yang suaminya Jean-Michael Clain tewas setelah menderita luka pasca-serangan udara koalisi AS pada 20 Februari.
"Tidak ada rumah sakit. Saya mencoba merawatnya, namun beberapa bagian tubuhnya sudah robek. Dia sangat menderita," ujar perempuan 38 tahun tersebut.
Baca juga: Ditangkap Pasukan Kurdi, 400 Anggota ISIS Gagal Kabur dari Benteng Terakhir
Jean-Michael merupakan adik dari Fabien Clain, anggota ISIS lain yang dijuluki sebagai "Suara Paris" setelah pembantaian di ibu kota Perancis itu pada 13-14 November 2015.
Serangan yang menargetkan konser musik di Bataclan dan Stade de France saat laga uji coba timnas Perancis versus Jerman itu menewaskan 137 orang termasuk pelaku.
Dalam rekamannya, Clain menyatakan delapan anggota ISIS mengenakan sabuk bom bunuh diri dan melakukan penembakan massal dalam "serangan yang diberkati".
Dalam video propaganda itu, Clain mengancam bahwa serangan mematikan yang terjadi di Paris pada 2015 merupakan awal dari serangan selanjutnya.
Macquere menuturkan dia tidak ingin kembali ke Perancis yang merupakan anggota koalisi AS dalam memerangi ISIS di Suriah tersebut.
"Mereka sudah membunuh suami dan anak saya. Saya tidak menginginkan apapun dari mereka. Mereka sudah memberi luka kepada saya," ratap Macquere.
Baca juga: Mantan Sniper Kurdi Iran Ungkap Kisah Tembak 250 Militan ISIS di Suriah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.