Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasiakan Asetnya, Mungkinkah Putin Masuk Jajaran Orang Terkaya Dunia?

Kompas.com - 06/03/2019, 17:22 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber Newsweek

MOSKWA, KOMPAS.com - Beredar spekulasi soal Kongres Rusia yang berusaha untuk mengaudit kekayaan dan aset dari Presiden Vladimir Putin.

Menanggapi hal tersebut, juru bicara pemerintah Dmitriy Peskov mengatakan, rumor semacam itu hanyalah serangan yang berasal dari AS.

"Itu tidak usah dianggap serius. Kemungkinan seperti keributan Russophobic lainnya. Kami sudah lama belajar untuk menganggapnya ironi," katanya seperti diwartakan Newsweek, Selasa (5/3/2019).

Sementara itu, banyak ahli di AS menilai keakuratan soal jumlah kekayaan Putin dapat membantu pemberantasan korupsi lintas batas.

Baca juga: Disiarkan di Televisi, Pidato Tahunan Putin Sepi Peminat

Sejumlah pakar berpendapat, Putin kemungkinan menjadi orang terkaya di dunia karena pria berusia 66 tahun tersebut selama ini merahasiakan jumlah hartanya.

Sebagai informasi, bos Amazon Jeff Bezos mempertahankan posisinya di tahun lalu sebagai orang paling kaya nomor satu di dunia versi majalah Forbes. Jumlah kekayaannya mencapai 131 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 1.834 triliun.

Sementara hingga kini, tidak pernah ada yang tahu berapa kekayaan Putin.

"Meski laporan publik tidak mungkin memuat perincian besar-besaran soal kekayaan Putin, menyoroti kepemilikan keluarganya perlu dilakukan," kata pakar sanksi ekonomi di Atlantic Council, Brian O'Toole.

"Perkiraan atas apa yang telah dijarahnya dari Rusia pada area yang rentan, yaitu korupsi domestik," ujarnya.

Sebelumnya, anggota parlemen Rusia mengajukan RUU pada Februari lalu yang akan membuat direktur intelijen nasional dapat menyajikan laporan aset pribadi dan kekayaan bersih Putin.

Laporan tersebut akan mencakup informasi tentang aset, investasi, rekening bank, dan kepentingan bisnis lainnya dari Putin, rekan terdekatnya, dan keluarganya.

Direktur Eksekutif Sunlight Foundation John Wonderlich menilai memang tidak lazim bagi pemerintahan untuk mengeluarkan UU yang dapat mengumpulan informasi semacam itu.

"Saya pikir akan berguna untuk punya estimasi keseluruhan soal kekayaan finasial pribadi Putin," tuturnya.

"Karena itu akan membantu tentang seberapa besar pengaruhnya, tidak hanya di sebagian saja, tapi di seluruh dunia, karena itulah cara fungsi kekayaan global," ucapnya.

Baca juga: Berita Palsu soal Putin Berburu Harimau Raih Penghargaan di Perancis

Meski demikian, dia berpendapat RUU itu bukanlah cara yang tepat untuk mengetahui kekayaan Putin.

Permintaan laporan kekayaan Putin menjadi bagian dari Aggress Act 2019 yang diajukan Senator AS Lindsay Graham pada Februari ini.

Langkah tersebut sebagai langkah menanggapi serangan siber Rusia dan upaya untuk memengaruhi proses politik, termasuk pemilu presiden AS pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com