Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/03/2019, 16:38 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Otoritas Pakistan menahan 44 orang terkait serangan bom bunuh diri di India Kashmir yang terjadi pada 14 Februari lalu.

Insiden tersebut kemudian memicu ketengangan antara India dan Pakistan.

Laporan kantor AFP, Selasa (5/3/2019), menyebutkan seorang di antara yang ditangkap adalah Abdul Rauf, adik dari pemimpin kelompok militan Jaish-e-Mohammad (JeM) Masood Azhar.

Baca juga: Konflik Memanas, India Larang Organisasi Jamaat-e-Islami di Kashmir

Kelompok yang berbasis di Pakistan tersebut mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh yang menewaskan 40 tentara India di Kashmir.

Rauf sebelumnya telah disebutkan dalam dokumen bukti dalams erangan yang diberikan India kepada Pakistan.

"Kami telah melancarkan penumpasan terhadap organisasi terlarang dan menahan 44 orang, termasuk Mufti Abdul Rauf dan Hammad Azhar," kata Menteri Dalam Negeri Pakistan Shehryar Afridi.

Dia tidak menguraikan lebih lanjut nama-nama lain yang ditangkap.

Seorang sumber keamanan mengatakan, Rauf merupakan adik Masood Azhar yang kurang begitu dikenal. Sementara, Hammad Azhar merupakan nama alias.

Sementara, Masood Azhar dilaporkan tetap berada di Pakistan dengan kondisi kesehatan yang menurun dan tidak bisa meninggalkan rumahnya.

Terkait penangkapan tersebut, para pejabat India justru skeptis.

"Kamai telah melihat Pakistan melakukan penangkapan sebelumnya, dan kemudian mereka dibebaskan," kata seorang sumber pemerintah India.

Sementara itu, pemerintah India telah menekan Pakistan untuk mengambil tindakan terhadap militansi.

"Jika mereka masih tidak memperbaiki cara mereka, kami telah memberi tahu apa yang akan terjadi," kata Perdana Menteri India Narendra Modi.

Seperti diketahui, ketegangan antara Pakistan dan India meningkat pada pekan lalu.

Baca juga: Ketegangan Meningkat, Ribuan Warga Kashmir Mengungsi dan Gali Bungker

Pakistan membalas India dengan menembak jatuh dua jet tempur dan menangkap seorang pilot, Komandan Sayap Abhinandan Varthaman.

Dia kemudian dibebaskan di perbatasan Wagah, dekat kota Lahore, sebagai isyarat perdamaian.

Sejak itu, kedua negara menahan diri untuk menghindari perang, seperti yang diserukan oleh komunitas internasional.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com