Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Duterte Masih Ingin Ganti Nama Filipina, tapi...

Kompas.com - 05/03/2019, 12:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MANILA, KOMPAS.com — Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan masih berhasrat untuk mengubah nama negara Filipina.

Berbicara dalam pembangunan gymnasium di Isabela City, Minggu (3/3/2019), Duterte mengatakan, seharusnya nama Filipina harus diubah karena berasal dari kolonial Spanyol.

Baca juga: Presiden Duterte Ingin Ubah Nama Filipina Jadi Maharlika

Namun, seperti dilansir Philippines Star, Senin (4/3/2019), Duterte mengatakan, dirinya tidak akan kembali mengusulkan perubahan menjadi Maharlika.

"Belum ada nama yang masuk di pikiran saya. Tapi, saya yakin nama Filipina harus diganti karena berasal dari Raja Philip," ucap Duterte.

Nama Filipina berasal dari Philip II, Raja Spanyol yang membiayai perjalanan penjelajah Portugis Ferdinand Magellan.

Magellan melakukan ekspedisi untuk mencari jalur baru ke Pulau Rempah-rempah atau Maluku dan sampai di Filipina pada 1521.

Pada 1978, mantan Senator Eddie Ilarde mengusulkan adanya undang-undang ganti nama Filipina menjadi Maharlika yang berarti Karya Agung.

Dalam pidatonya di Maguindanao pada 11 Februari, Duterte berujar mendiang Presiden Ferdinand Marcos juga mendukung perubahan nama jadi Maharlika.

Kritik pun berkembang di mana Duterte seharusnya fokus pada isu penting. Sementara kritik lain menyatakan, Maharlika sesungguhnya berarti "penis besar".

Maharlika juga dilaporkan merupakan nama unit pasukan yang diklaim Marcos memberikan kontribusi dalam kancah Perang Dunia II.

Namun, laporan New York Times yang dipublikasikan pada 1986 memaparkan investigasi yang dilakukan militer menunjukkan tak ada dasar klaim yang didengungkan Marcos.

Baca juga: Menlu AS kepada Duterte: Anda Mirip seperti Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com