BAGHOUZ, KOMPAS.com - "Awas, dia datang!" ucap seorang komandan Kurdi Hagit Qamishlo kepada jurnalis AFP dari teras sebuah rumah di kawasan Baghouz, Suriah.
Beberapa menit kemudian, suara geraman rendah mengumumkan kedatangan pesawat dari koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Serangan udara dari pesawat itu, dilansir Minggu (3/3/2019), menghantam lokasi dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca juga: Pasukan Kurdi Suriah Bebaskan 283 Anggota ISIS yang Belum Tumpahkan Darah
Ledakan dari serangan itu mengguncang kawasan sekitar dan menghancurkan rumah di area terdampak menjadi berkeping-keping.
"Kerja bagus! Serangan tadi tepat mengenai lokasi penembak runduk (sniper) milik ISIS," balas Qamishlo melalui radio walkie talkie.
Qamishlo kemudian meminta kepada sesama anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF) jika ada yang mengetahui koordinat lokasi musuh yang lain.
Adapun serangan udara yang dilaksanakan koalisi AS tersebut berada di sekelompok bangunan dengan dampak ledakan mencapai 700 meter persegi.
Satu jam kemudian, pesawat koalisi kembali menjatuhkan bom di target ISIS yang kali ini, menghancurkan sebuah gudang amunisi.
Bom itu menimbulkan suara ledakan yang memekakan telinga disertai serangkaian bola api yang dirayakan koalisi Arab dan Kurdi itu.
Operasi yang terjadi pekan lalu terjadi setelah SDF memutuskan menundanya selama dua minggu dikarenakan kekhawatiran ISIS bakal menggunakan warga sipil sebagai perisai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.