Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Kurdi Suriah Bebaskan 283 Anggota ISIS yang "Belum Tumpahkan Darah"

Kompas.com - 04/03/2019, 14:39 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

DAMASKUS, KOMPAS.com - Hampir 300 warga Suriah yang diduga telah bergabung dengan kelompok teroris ISIS dibebaskan, dengan pertimbangan mereka belum sampai "menumpahkan darah" orang lain.

Otoritas Kurdi mengatakan, sekitar 283 warga Suriah yang ditahan karena diduga sebagai anggota ISIS telah dibebaskan oleh pemerintah Kurdi semi-otonomi Suriah utara.

"Pembebasan mereka setelah dilakukan lobi oleh kepala suku dan pejabat lokal," kata pengumuman yang dirilis Sabtu (2/3/2019) malam.

"Mereka yang dibebaskan termasuk orang-orang yang 'tidak berlumur darah Suriah di tangan mereka'," lanjut pernyataan itu, yang menunjukkan bahwa orang-orang itu belum ambil bagian dalam pertempuran ISIS.

Baca juga: Kuburan Massal Berisi Jenazah Tanpa Kepala Korban ISIS Ditemukan di Timur Suriah

"Mereka tersesat.. melanggar tradisi masyarakat dan hukum Suriah, dan beberapa dari mereka adalah korban yang telah ditipu.. tetapi mereka tetap anak-anak Suriah kami," tulis pernyataan tersebut, dilansir The New Arab, Minggu (3/3/2019).

Pembebasan sejumlah warga Suriah itu juga menjadi isyarat kerja sama, persaudaraan, dan belas kasihan. Demikian diungkapkan dalam pernyataan yang dirilis di situs Pasukan Demokratik Suriah (SDF).

Para tahanan itu dibebaskan di beberapa daerah di Suriah utara yang dikuasai Kurdi, termasuk di Kota Raqqa, yang dianggap sebagai ibu kota Suriah oleh kekhalifahan ISIS.

Pembebasan sejumlah "tahanan" tersangka anggota ISIS oleh Suriah itu dilakukan saat pasukan yang didukung AS melancarkan serangan ke benteng pertahanan terakhir kelompok teroris itu di Baghouz.

Sementara menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia menyebut pembebasan tahanan terkait ISIS itu bukan kali pertama dilakukan otoritas Kurdi. Namun jumlah orang yang dibebaskan kali ini disebut sangat besar.

SDF telah menahan ratusan tersangka anggota asing, serta perempuan dan anak-anak yang dicurigai terlibat dengan ISIS.

Otoritas Kurdi Suriah telah mendesak negara-negara asal untuk menerima warganya yang telah bergabung dengan ISIS, namun mereka masih enggan.

Baca juga: Bertahan Mati-matian di Baghouz, ISIS Gunakan Bom Mobil dan Perisai Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com