"Jadi, presiden telah berpegang teguh pada pandangannya. Dia telah memperdalam hubungannya dengan Kim Jong Un. Saya sama sekali tidak melihatnya sebagai kegagalan ketika kepentingan nasional Amerika dapat dilindungi," tambah Bolton.
Sebelumnya dikabarkan, menurut pejabat senior AS, Korea Utara telah menuntut pencabutan seluruh sanksi ekonomi yang dijatuhkan Dewan Keamanan PBB terhadap Pyongyang pada Maret 2016.
Sebagai imbalannya, Pyongyang hanya menawarkan akan menutup bagian dari kompleks nuklir Yongbyon, sebuah situs produksi pengayaan nuklir yang luas miliki Korea Utara.
Baca juga: Berbeda dengan Media Asing, Ini Pemberitaan Media Korut soal Pertemuan Trump-Kim Jong Un
Namun Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho membantah laporan AS dan menyebut Pyongyang menawarkan untuk membongkar seluruh fasilitas produksi nuklir di Yongbyon, dengan imbalan pencabutan sebagian sanksi, terlebih yang berdampak langsung pada mata pencaharian rakyat Korea Utara.
Presiden Trump, pada Jumat (1/3/2019), menyampaikan hubungannya dengan Ketua Kim Jong Un sangat baik meski dalam pertemuan kedua tidak menghasilkan kesepakatan.
Trump juga mengatakan masih ada banyak kesempatan untuk mengadakan pembicaraan soal denuklirisasi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan