Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempur Pertahanan Terakhir ISIS, Koalisi AS Dituding Pakai Bom Fosfor

Kompas.com - 04/03/2019, 07:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Sebuah laporan negatif muncul di tengah upaya koalisi pimpinan AS menggempur pertahanan terakhir Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Lembaga Observasi Suriah untuk HAM pada Sabtu (2/3/2019) menyatakan, mereka menduga koalisi AS menggunakan bom fosfor putih di Baghouz.

Baca juga: Bertahan Mati-matian di Baghouz, ISIS Gunakan Bom Mobil dan Perisai Manusia

Dilansir VOA Minggu (3/3/2019), fosfor putih biasanya digunakan sebagai selubung untuk melindungi pasukan atau menandai lokasi musuh.

Tetapi bahan kimia itu bisa digunakan sebagai senjata karena gampang terbakar saat bergesekan dengan udara, dan penggunaannya dilarang ke masyarakat sipil.

Media lokal Ikhbarya yang mengutip sumber di Baghouz seperti diwartakan Sputnik memberitakan, ada warga sipil yang tewas akibat terkena fosfor.

Terdapat perempuan dan anak-anak dalam korban tewas. Selain itu, dilaporkan ada masyarakat sipil yang mengalami luka-luka.

AS diduga menggunakan bom fosfor ketika mendukung pertempuran melawan ISIS di timur Raqqa pada 2017. Tuduhan yang tak dibantah maupun dibenarkan.

Namun, pejabat koalisi AS kali ini menyanggah mereka menggunakan fosfor putih di Baghouz. "Segala pemberitaan tentang itu salah," ujar seorang juru bicara.

Baghouz menjadi sorotan akhir pekan kemarin di tengah upaya milisi yang disokong AS untuk menggempur basis terakhir ISIS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) berencana melakukan serangan tahap akhir untuk menyudahi ISIS yang mendeklarasikan kekhalifahan sejak 2014.

ISIS yang kini hanya menguasai desa di tikungan Sungai Eufrat itu dilaporkan bertahan mati-matian dengan menggunakan bom mobil hingga perisai manusia.

Baca juga: Baghouz, Desa Terakhir ISIS yang Kini Dihujani Proyektil dari Udara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com