KOMPAS.com - Meski era digital makin berkembang, namun eksistensi kamera polaroid masih menghiasi dunia fotografi hingga kini.
Sosok dibalik kamera yang langsung menghasilkan cetakan foto ini adalah Edwin Land.
Dia mencatatkan berbagai macam penemuan yang berhubungan dengan fotografi, seperti filter murah yang memolarisasi cahaya, teori retinex untuk penglihatan warna, dan foto instan dalam kamera.
Edwin Herbert Land lahir pada 7 Mei 1909 di Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Anandi Gopal Joshi, Wanita Dokter Pertama India
Edwin merupakan keturunan Yahudi Eropa Timur dan menempuh pendidikan di Norwich Free Academy di Norwich, sebuah sekolah swasta.
Setelah SMA, dia melanjutkan ke Universitas Harvard pada 1926 dan mengambil jurusan kimia. Dari situ, dia tertarik dengan cahaya polarisasi, di mana semua sinar sejajar di bidang yang sama.
Dia memilih meninggalkan studinya setelah tahun pertama untuk pergi ke New York.
Di sana, dia mengerjakan eksperimen ilmiah secara independen Pada siang harinya, Edwin melakukan penelitian di Perpustakaan Umum New York.
Dia menjelajahi literatur ilmiah untuk mendukung karyanya berkaitan dengan bahan dan zat polarisasi. Setelah jam kerja, dia memanfaatkan laboratorium Columbia University.
Kegiatannya menghasilkan pengembangan apa yang disebutnya lembar Polaroid J, yang merupakan terobosan baru dalam teknologi polarisasi cahaya.
Pada 1929, dia menikah dengan Helen Terre Maislen dan mereka memiliki dua anak perempuan, Jennifer dan Valerie.
Pada tahun yang sama, dia kembali ke Havard setelah meyakinkan kepala departemen fisika untuk meminjamkannya laboratorium.
Misi Edwin adalah untuk menyempurnakan lembar polarizer untuk proses produksi industri.
Bersama dengan profesornya itu, George Wheelwright, dia mendirikan Laboratorium Land-Wheelright untuk melanjutkan studi polarisasi pada 1932.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Claudia Johnson, Lady Bird di Gedung Putih
Wheelwright berasal dari keluarga kaya dan sepakat untuk membiayai usaha bisnis dari penemuan tersebut.
Setelah menemukan keberhasilan awal dengan filter polarisasi untuk warna dan filter foto, laboratorium mereka menerima dana dari investor Wall Street untuk mengekspansi bisnis.
Perusahaan menjadi lebih besar diberi nama dan berganti nama menjadi Polaroid Corporation pada 1937.
Teknologi yang dikembangkan Land dapat diaplikasikan dalam berbagai manfaat seperti dalam produksi kacamata hiyam dan pewarnaan animasi untuk jukeboxe, kacamata 3-D untuk film, dan sebagainya.
Selama Perang Dunia II, Land dan tim bahkan menerapkan penyempurnaan kacamata untuk penglihatan malam dan sistem viewing yang disebut Vectograph.
Teknologi tersebut mampu memperlihatkan kamuflase musuh. Setelah perang, tim berkontribusi pada pengembangan pesawat mata-mata U-2.
Pada 1943 di Santa Fe, Land ditanya oleh putrinya yang berusia tiga tahun, yang kelak akan mendorongnya pada penemuan hebat lainnya.
Putrinya bertanya mengapa kamera tidak bisa menghasilkan foto secara instan. Dari situlah dia mendapat inspirasi untuk mewujudkan eksistensi piranti tersebut.
Pada 21 Februari 1947, dia menemukan kamera instan yang dijuluki "Polaroid Landa Camera". Kamera itu dapat menghasilkan cetakan foto kurang dari 60 menit.
Akhirnya, kamera polaroid mulai dijual secara komersial pada 1948 ketika musim Natal. Versi warna dari film Polaroid instan akhirnya dibuat pada 1963.
Edwin Land, American inventor of instant #photography
& co-founder of the #Polaroid Corporation, died at 81#OnThisDay 1 Mar 1991 #history #USA #OTDImage: Edwin Herbert Land, American scientist & #inventor holding a polaroid photograph of himself, by the camera he invented. pic.twitter.com/yF2csbK8PP
— Bridgeman Images (@BridgemanImages) 1 Maret 2019
Sebagai seorang manajer, Land dikenal memiliki kebijakan unik seperti mempekerjakan perempuan dan warga minoritas untuk posisi manajemen dan penelitan.
Meski dikeluarkan pada 25 tahun sebelumnya, Havard University memberinya penghargaan doktor kehormatan pada 1957.
Pada 1970-an, Polaroid memelopori film instan berwarna. Secara total, Landa memperoleh lebih dari 500 hak paten atas penemuannnya di bidang pecahayaan dan plastik.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Junko Tabei, Perempuan Pertama Penakluk Puncak Everest
Seiring berjalannya waktu, perusahaan tidak dapat mencetak kesuksesan dari usaha film, Polavision. Perusahaan mengalami kerugian yang signifikan pada upaya Polavision.
Pada 1980, dia memilih untuk pensiun sebagai kepala eksekutif Polaroid, namun masih aktif dalam penelitian cahaya dan warna bekerja sama Rowland Institute of Science.
Lembaga itu merupakan pusat nirlaba yang didukung oleh Rowland Foundation, yang didirikan Land pada 1960.
Land mengoleksi foto-foto yang diambilnya ketika tidak melakukan penelitan.
Dia juga memperoleh banyak barang melalui perdagangan, barter kamera ke fotografer dengan imbalan pekerjaan mereka.
Edwin Land (pictured) demonstrated instant photography at a meeting of the Optical Society of America in New York City #OTD 1947 #histSTM pic.twitter.com/NuPrbytPMq
— Physics Today (@PhysicsToday) 21 Februari 2019
Pada puncaknya, koleksinya mencakup hampir 25.000 gambar oleh berbagai seniman, termasuk Ansel Adams, Robert Frank dan Andy Warhol.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Valentina Tereshkova, Gadis Desa yang Mengorbit Bumi
Koleksinya dibagikan dan dijual dalam jumlah banyak setelah kematian Land.
Edwin Land meninggal pada 1 Maret 1991, pada usia 81, di Cambridge, Massachusetts, dan dimakamkan di Mount Auburn Cemetery.
Setelah kematiannya, asisten Land menghancurkan surat-suratnya, meninggalkan celah dalam catatan sejarah kehidupan Land dan perkembangan Perusahaan Polaroid.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.