Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketegangan Meningkat, Ribuan Warga Kashmir Mengungsi dan Gali Bungker

Kompas.com - 28/02/2019, 22:29 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

Sumber AFP

KASHMIR, KOMPAS.com - Ribuan warga Kashmir memilih untuk meninggalkan rumah mereka atau berlindung di bungker bawah tanah menyusul meningkatnya ketegangan antara India dengan Pakistan.

Ketegangan meningkat sejak Rabu (27/2/2019) dengan Pakistan dan India mengaku telah menembak jatuh jet tempur musuh.

Sebelumnya, Pakistan menuduh jet tempur India telah melanggar perbatasan di wilayah Kashmir yang disengketakan. Sementara India mengaku jet tempurnya menyerah kamp pelatihan milisi yang bertanggung jawab atas teror bom bunuh diri pada 14 Februari.

Otoritas Pakistan menyebut empat orang tewas akibat penembakan pada Selasa (26/2/2019).

Setidaknya 2.000 orang dilaporkan telah mengungsi dan meninggalkan rumah mereka di dekat perbatasan tak resmi di Distrik Kotli dan Lembah Jhelum di sisi Pakistan, sementara pihak berwenang telah menutup semua sekolah umum.

Baca juga: Pakistan Umumkan Tembak Jatuh 2 Jet Tempur India

Eksodus warga juga dapat dilihat di distrik-distrik lain.

"Semakin banyak warga yang meninggalkan rumah mereka dan pindah ke tempat yang lebih aman," kata Umar Azam, seorang pejabat senior pemerintah di Kotli.

Jaringan internet juga dilaporkan telah terputus di sejumlah zona dekat perbatasan, sesuatu yang kerap kali menjadi pertanda akan adanya kegiatan militer di wilayah itu.

Pria, wanita, bahkan anak-anak, yang membawa tas penuh dengan barang-barang terlihat di jalan-jalan, beberapa bahkan sambil menarik ternak mereka.

Habib Ullah Awan (46), seorang pemilik toko kelontong di desa dekat perbatasan Chakothi mengatakan, rudal dan selongsong roket masih berjatuhan saat dia meninggalkan rumahnya bersama delapan anggota keluarganya pada Rabu (27/2/2019) pagi.

"Rumah saya tidak aman karena masih banyaknya tembakan meriam. Tidak akan ada yang tersisa jika roket jatuh menimpa rumah saya," ujarnya kepada AFP.

Sebagian besar warga yang meninggalkan Chakhoti akan menuju Muzaffarabad, kota utama di Kashmir Pakistan, sementara yang lain akan tinggal bersama kerabat di desa-desa lain.

Sementara bagi warga yang tidak memiliki kerabat di wilayah yang lebih aman akan tinggal di tempat penampungan di Hattian Bala yang didirikan pemerintah setempat.

Sementara di pihak India, warga Kamalkote juga mengaku menghadapi serangkaian penembakan berat.

"Kami melewati malam dalam situasi yang mengerikan. Roket tidak jatuh di desa, namun jet tempur terdengar jelas saat terbang di atas kami," ujar salah seorang warga yang mengaku bernama Tariq, kepada AFP.

Baca juga: Militer Pakistan: Kami Tak Ingin Berperang Melawan India

Situasi penembakan berat turut terjadi di Poonch, yang berada lebih jauh ke selatan dari garis perbatasan.

Meski tidak ada korban yang dilaporkan di sana, namun pihak berwenang telah memberitahu kepada warganya untuk mempersiapkan bungker.

Baseer Khan, seorang pejabat senior pemerintahan Kashmir yang dikelola India, mengatakan, pihak berwenang selalu siap untuk mengevakuasi warga di perbatasan namun belum mendapat perintah untuk melakukannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com