NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintah federal AS menerima lebih dari 4.500 laporan dalam empat tahun terakhir soal kekerasan seksual terhadap migran anak di pusat penahanan.
Demikian laporan dari New York Times, seperti dikutip dari Straits Times, Kamis (28/2/2018).
Tren keluhan tentang insiden tersebut meningkat ketika pemerintahan Trump mengeluarkan kebijakan pemisahan keluarga migran di perbatasan.
Sejak Oktober 2014 hingga Juli 2018, Kantor Penampungan Pengungsi (ORR) menerima 4.556 laporan kekerasan seksual atau pelecehan seksual.
Baca juga: 3.000 Migran Anak di AS Bakal Jalani Tes DNA
Dari angka tersebut, sebanyak 1.303 laporan telah diajukan ke Kementerian Kehakiman dengan 178 tudingan mengarah kepada para staf yang telah melecehkan migran anak.
Sementara sisanya merupakan tuduhan anak-anak yang menyerang bocah lainnya.
"Keselamatan anak di bawah umur menjadi perhatian kami ketika menjalankan program untuk anak-anak tanpa pendamping," kata Direktur ORR Jonathan H Hayes.
"Tidak ada dari tuduhan tersebut yang melibatkan staf federal ORR. Semua tudingan ini diselidiki sepenuhnya, dan tindakan perbaikan diambil jika perlu," imbuhnya.
Dalam satu kasus, seorang staf di fasilitas penahanan Chicago dituduh membelai dan mencium seorang anak pada April 2015 dan kemudian dituding melakukan kejahatan.
Namun, laporan itu tidak menyatakan apakah orang itu dinyatakan bersalah.
BBC mewartakan, Wakil Direkur Layanan Kemanusiaan dan Kesehatan (HHS) yang membawahi ORR, Jonathan White, menyebut tudingan kekerasan seksual tidak menjurus kepada stafnya.
Dia menyatakan, tuduhan itu lebih kepada operator yang dibayar oleh HHS untuk menjalankan fasilitas penahanan bagi migran di bawah umur.
Baca juga: Ini Alasan Pentagon Diminta Tampung Migran Anak di Pangkalan Militer
Juru bicara HHS Caitlin Oakley mengatakan, tempat penampungan dijalankan oleh pusat layanan pengasuhan anak yang diizinkan oleh otoritas.
"Mereka adalah anak-anak yang rentan dalam keadaan sulit," katanya dalam sebuah pernyataan kepada Axios, yang pertama kali melaporkan dokumen pengaduan.
"Ketika ada tuduhan kekerasan, pelecehan seksual, atau penelantaran dibuat, itu ditanggapi dengan serius dan ORR bertindak cepat untuk menyelidiki dan merespons," ujarnya.
Jonathan H Hayes
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.