Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Melihat Pertemuan Trump-Kim Jong Un, Guru Geologi Jalan Kaki 100 Km

Kompas.com - 28/02/2019, 07:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Beberapa jam sebelum pertemuan Donald Trump dan Kim Jong Un digelar, kawasan sekitar Hotel Metropole Hanoi, Vietnam, ditutup.

Barikade yang menutupi pintu masuk hotel penuh sesak dengan jurnalis dari berbagai penjuru dunia, warga setempat, dan turis yang ingin mengabadikan momen bersejarah tersebut.

Baca juga: Kimchi dan Kue Cokelat Menghiasi Makan Malam Kim Jong Un dan Trump

Trump dan Kim bertemu pukul 18.30 waktu setempat Rabu (27/2/2019). Mereka dijadwalkan berbincang selama 20 menit sebelum sesi makan malam pukul 19.00.

Salah satu yang sangat antusias menyaksikan pertemuan itu adalah Trinh Dang. Seorang guru geologi yang datang dari Provinsi Thai Binh, sekitar 100 km dari Hanoi.

"Saya datang dari Thai Binh dengan berjalan kaki," ujarnya kepada The Korea Herald. Dia didampingi dua temannya, Ngo Thao dan Giang Yen.

Trinh mengatakan, dia sangat tertarik akan isu Korea Utara (Korut) dan relasi antara Pyongyang dengan Korea Selatan (Korsel).

Dia mengaku sangat tersentuh ketika melihat foto maupun tayangan di mana keluarga yang terpisah akibat Perang Korea 1950-1953 kembali bertemu.

"Saya berharap bisa mengunjungi Seoul (ibu kota Kors) suatu hari nanti dari Hanoi dengan menggunakan kereta," papar Trinh.

Senada dengan Trinh, Giang yang merupakan mahasiswi sebuah universitas di Vietnam itu sangat tertarik ambil bagian dalam momen bersejarah tersebut.

Dia menjelaskan, kesannya terhadap Kim adalah pemimpin ketiga Korut tersebut merupakan sosok yang rahasia serta muda.

"Kami ke sini khusus untuk melihat Trump dan Kim Jong Un. Saya begitu senang mereka bertemu di sini," ujar Giang kembali.

Dhruv Jadhav dan Abhishek Rao, dua mahasiswa hukum di India, tengah berlibur ke Hanoi ketika pertemuan dua pemimpin itu digelar.

"Kami cukup tertarik dengan prospek denuklirisasi di Korea Utara," ucap Jadhav yang menambahkan, dia paham bahaya senjata nuklir di kawasan dengan politik tak stabil.

Rao menambahkan, dia berharap pertemuan selama dua hari itu bakal menghasilkan keputusan positif tak hanya bagi Korut, namun kawasan Semenanjung Korea.

Baca juga: Bertemu Trump, Kim Jong Un: Saya Akan Melakukan yang Terbaik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com