Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Bakal Akhiri Perang Korea, Begini Jawaban Trump

Kompas.com - 27/02/2019, 22:01 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

HANOI, KOMPAS.com - Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders menyebutkan jamuan makan malam antara dua pemimpin negara di Hanoi, Vietnam, sangat sensitif.

Dia bahkan hanya memperbolehkan sedikit wartawan untuk mengabadikan momen Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Kim Jong Un masuk ke ruang makan malam pada Rabu (27/2/2019).

Laporan AFP menyebutkan, Trump berusaha mengeksekusi kebijakan luar negeri yang besar sehingga mencatatkan sejarah bagi Korea Utara.

Baca juga: Mengintip Suasana Jamuan Makan Malam Privat Kim dan Trump

Tujuannya untuk membujuk Kim melucuti semua senjata nuklir. Selain itu, dia juga berupaya menyelesaikan perselisihan sejak Perang Korea pada 1953.

Saat Trump dan Kim Jong Un berjalan ke ruang rapat, wartawan sempat menanyakan keinginannya untuk bersikeras membuat semenanjung Korea bebas senjata nuklir.

"Tidak," katanya.

Kemudian, jurnalis bertanya soal rencananya untuk mengakhiri Perang Korea.

"Kita akan lihat," jawabnya singkat, seperti dikutip dari CNN.

Perang Korea diakhiri melalui perjanjian gencatan senjata pada 1953 dan bukan kesepakatan damai. Dengan begitu, Korea Selatan dan Korea Utara secara teknis masih berperang.

Sesaat sebelum dimulai, Trump dan Kim tampak santai dan akrab di depan meja makan. Keduanya duduk berdekatan dan memberikan pose terbaik untuk sesi foto.

"Saya berharap banyak hal akan diselesaikan," kata Trump, saat akan memulai makan malam.

"Saya pikir itu akan mengarah pada kondisi yang luar biasa dalam jangka panjang," lanjutnya.

Baca juga: Sejarah Hotel Tempat Donald Trump dan Kim Jong Un Bertemu di Hanoi

Trump meninggalkan Hotel Metropole itu sekitar 1 jam 42 menit setelah jamuan makan malam dimulai.

Keduanya menyantap sajian daginng King Crab, daging Wagyu, dan makanan penutup tradisional Vietnam dari biji teratai.

Mereka akan bertemu Kamis (28/2/2018) untuk pertemuan bilateral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com