Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan 3.300 Ekor Kura-kura Moncong Babi di Malaysia Digagalkan

Kompas.com - 27/02/2019, 18:57 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Penyelundup ditangkap otoritas Malaysia pada Rabu (27/2/2019) karena membawa 3.300 ekor bayi kura-kura langka di kapal mereka.

Diwartakan kantor berita AFP, penangkapan ini dilakukan selang dua pekan setelah pihak berwenang menyita 30 ton trenggiling.

Penjaga pantai menghentikan dua penyelundup di Johor lewat tengah malam.

Baca juga: Cetak Rekor, Polisi Malaysia Sita 30 Ton Trenggiling Beku

"Ada 7 paket berisi sekitar 3.300 ekor kura-kura yang diyakini akan dibawa untuk dijual di dalam negeri," ujar pejabat senior penjaga pantai, Mohammad Othman.

Kura-kura moncong babi itu diperkirakan bernilai sekitar 250.000 ringgit ata sekitar Rp 862 juta.

Sejauh ini, pihak berwenang belum menyebutkan dari mana asal para penyelundup yang tidak disebutkan identitasnya itu.

Kura-kura moncong babi merupakan spesies air tawar yang diklasifikasikan sebagai satwa terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Hewan tersebut biasanya ditemukan di Papua, Indonesia, dan Papua Nugini serta Australia utara.

Spesies ini sangat diminati di Singapura dan China. Sebagian dari kura-kura moncong biasanya dijual sebagai hewan peliharaan eksotis, tapi tak jarang mereka berakhir menjadi santapan di pasar.

Pengawas perdagangan satwa liar, Traffic Southeast Asia, menyebut jumlah kura-kura yang disita kali ini sangat luar biasa.

Menurut dia, spesies itu hanya ditemukan di daerah terbatas dan sangat terancam oleh perdagangan.

Baca juga: Tahun Ini Malaysia Pamerkan Prototipe Mobil Terbang

"Ada kebutuhan untuk melihat kemungkinan adanya permintaan untuk hewan peliharaan ini di sini dan apakah hewan itu akan dikirim lebih jauh ke pasar lain," kata petugas komunikasi senior Traffic Southeast Asia, Elizabeth John.

"Kami berharap penyelidikan terhadap kasus ini mengarah ke lebih banyak intel pada pola penyelundupan dari Indonesia dan negara-negara tetangga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com