Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap pada Pertemuan Kembali Trump dan Kim setelah 260 Hari

Kompas.com - 27/02/2019, 14:00 WIB
Agni Vidya Perdana

Penulis

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dijadwalkan untuk kembali bertemu dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Hanoi, Vietnam, pada Rabu (27/2/2019).

Pertemuan itu akan menjadi yang kedua kalinya setelah sebelumnya kedua pemimpin negara bertemu di Singapura pada 12 Juni tahun lalu.

Dan setelah berselang selama 260 hari, pertemuan lanjutan akan dilangsungkan selama dua hari pada 27 dan 28 Februari ini.

Di Singapura, Trump dan Kim telah menandatangani kesepakatan untuk denuklirisasi Semenanjung Korea, namun tanpa merinci kapan dan bagaimana hal itu akan dilakukan.

Dengan alasan karena keterbatasan waktu, pertemuan yang berlangsung selama sekitar lima jam di Hotel Capella, Pulau Sentosa itu masih menyisakan banyak pertanyaan.

Baca juga: Bertemu Kali Kedua dengan Kim Jong Un, Ini 4 Prioritas Trump

Meski pertemuan lanjutan antara kedua negara telah dilakukan dengan mengutus perwakilan pejabat tinggi masing-masing, Trump dan Kim hanya saling berkomunikasi melalui surat.

Beberapa kali pertemuan telah dilangsungkan dengan AS mengutus Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, sementara Korea Utara diwakili pejabat seniornya, termasuk orang nomor dua di Pyongyang, Kim Yong Chol.

Terakhir, rencana pertemuan antarpejabat tinggi kedua negara yang dijadwalkan dilangsungkan di New York pada awal November lalu, harus dibatalkan karena pihak Korea Utara yang merasa tidak siap.

Sejak saat itu, pembahasan kedua negara terkait denuklirisasi Korea Utara seolah mandeg.

Pertemuan Kedua

Rencana menggelar pertemuan kedua antara Trump dengan Kim Jong Un telah digaungkan sejak tahun lalu. Namun kepastiannya baru diumumkan di bulan Januari dengan pelaksanaan di akhir Februari.

Sementara untuk kepastian lokasi pertemuan baru diumumkan Trump dalam pidato kenegaraannya, 5 Februari lalu.

Sejak diumumkan secara resmi, Vietnam pun mulai menjadi pusat perhatian dengan berbagai persiapan sebagai tuan rumah.

Terpilihnya Vietnam mengalahkan kandidat tuan rumah lainnya, seperti Singapura dan Hawaii.

Alasan utama terpilihnya Vietnam adalah lantaran negara komunis itu memiliki kantor perwakilan kedua negara.

Selain itu, Vietnam memiliki hubungan yang erat dengan Korut sejak masih dipimpin Kim Il Sung, serta memiliki sejarah peperangan dengan AS dan kini telah menjadi negara berkembang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com