ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pejabat militer Pakistan menyatakan bakal bertemu untuk mendiskusikan balasan atas serangan udara India, dan menyinggung tentang kemampuan nuklir mereka.
Sebelumnya, India menyatakan jet tempurnya menggempur "kamp teror" milik Jaish-e-Mohammad (JeM) di Region Balakot, Pakistan.
JeM merupakan kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di Kashmir pada 14 Februari yang membunuh 40 anggota paramiliter India.
Baca juga: India Klaim Sukses Lancarkan Serangan Udara ke Markas Jaish-e-Mohammad
Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale mengklaim serangan jet tempur mereka menewaskan sejumlah anggota JeM, termasuk komandan senior dan anggota fidayeen (bunuh diri).
Dilaporkan Daily Mail Selasa (26/2/2019), serangan di Balakot merupakan penyerbuan lintas perbatasan paling jauh yang pernah dilakukan India sejak 1971.
Sumber di New Delhi mengatakan bom yang dijatuhkan jet tempur mereka telah menewaskan 300 anggota JeM dan terbang paling tidak 80 km dalam Pakistan.
Namun Pakistan membantah klaim itu dengan menyatakan pesawat India menjatuhkan bom di hutan dan tak berdampak kepada korban tewas.
Warga sekitar Balakot mengungkapkan mereka kaget karena tengah terlelap ketika serangan terjadi. Mereka berkata hanya satu orang terluka.
"Kami melihat pohon tumbang dan satu rumah hancur. Ada sedikitnya empat kawah hasil dari bom itu," kata salah satu warga bernama Mohammad Ajmal.
Warga yang menolak disebutkan namanya mengungkapkan sebenarnya ada madrasah yang dikelola JeM. Namun warga desa dilarang membicarakannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.