KOMPAS.com - Ketika Perang Dunia II bergejolak, sarana komunikasi yang berkembang adalah melalui jaringan radio yang menghubungkan satu sama lain.
Kala itu, muncul kendala saat salah satu pihak berhasil mengembangkan alat yang bisa merusak gelombang radio karena berdampak pada gangguan komunikasi.
Selain itu, alat ini bisa mengganggu radar pesawat.
Dari sejumlah penelitian, alat ini bekerja mengikuti arah pancaran matarari dari timur ke barat.
Kemudian, ilmuwan Inggris mulai berinovasi untuk membuat alat yang bisa tahan terhadap alat tersebut.
Hari ini 77 tahun yang lalu, tepatnya 27 Februari 1942, ilmuwan asal Inggris berhasil menemukan emisi gelombang radio yang berasal dari energi matahari.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penerbangan Pertama Nonstop Keliling Dunia
Dilansir dari History.com, ilmuwan bernama James Stanley Hey menemukan emisi tersebut secara tak sengaja dalam perjalanannya untuk melakukan riset operssional Angkatan Darat Inggris Selama Perang Dunia II.
Keberhasilan dalam penemuan ini membantu pihak Sekutu.
Hasilnya, matahari mampu mengantarkan gelombang radio yang dimanfaatkan radar untuk memantau peperangan.
James Stanley Hey merupakan anak seorang pengusaha produsen kapas yang sudah tertarik sains kecil.
Dia mulai belajar fisika di Universitas Manchester dan mendapatkan gelar master dalam Kristalografi Sinar-X pada 1931.
Stanley Hey kemudian mencoba mengaplikasikan ilmunya sebagai guru fisika.
Perang mengubah semua dan memaksa orang untuk ikut andil di dalamnya.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Adolf Hitler Resmi Jadi Warga Negara Jerman
Hey sempat mengikuti kursus pada Sekolah Radio Angkatan Darat dan masuk dalam Grup Riset Operasional Angkatan Darat.
Ia mulai bekerja pada divisi yang bertugas mencegah gangguan radar dan anti radar.