BOGOTA, KOMPAS.com - Lebih dari 300 tentara Venezuela dikabarkan memilih membelot dan menyeberangi perbatasan Kolombia sejak Sabtu pekan lalu (23/2/2019).
Dinas migrasi Kolombia dikutip AFP Selasa (26/2/2019) menyatakan, mereka mencatat ada 326 tentara dan polisi yang melarikan diri dari Venezuela.
Kebanyakan dari tentara dan polisi pembelot itu kabur dari "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro dan tekanan milisi bersenjata yang disebut colectivos.
Baca juga: Video Anak Venezuela Mengais Sampah untuk Makan Bikin Maduro Tahan Kru TV AS
Direktur Badan Migrasi Kolombia Christian Kruger mengungkapkan ada tentara yang datang masih mengenakan seragam lengkap dan menenteng senjata.
Ada juga yang datang berpakaian sipil sambil membawa keluarganya. Kruger tidak mengungkap pangkat para pasukan desertir itu.
Namun dia mengatakan tidak ada satu pun dari personel militer itu yang mempunyai pangkat maupun jabatan tingkat tinggi.
Kruger melanjutkan pemerintah bakal mengevaluasi latar belakang para pembelot. Jika mereka dianggap tak memberi ancaman, mereka diizinkan tinggal.
Jumlah 326 itu tentu sangat kecil jika dibandingkan dengan keseluruhan militer Venezuela yang mencapai 365.000 personel.
Belum lagi colectivos yang dikabarkan mencapai 1,6 juta. Namun bagi analis Luis Salamanca, tentara yang membelot bisa saja bakal bertambah banyak.
"Kekuatan militer Maduro merupakan subyek dari dinamika yang mulai mengikis. Sama seperti diderita oleh barisan pendukungnya yang lain," ujar Salamanca.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan