Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Deportasi Kim Jong Un "Palsu" karena Bikin Korut Jengkel

Kompas.com - 27/02/2019, 10:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Peniru Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengungkapkan alasan sebenarnya mengapa dia dideportasi dari Vietnam.

Kepada Daily Mirror seperti dilansir Selasa (26/2/2019), pria dengan nama asli Howard X itu berkata, permintaan untuk mendeportasi datang dari pejabat Korut.

Pria asal Hong Kong itu berkata, dia dideportasi tidak saja karena di Vietnam bakal berlangsung pertemuan antara Kim dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Baca juga: Kim Jong Un Palsu Dideportasi dari Vietnam Sebelum Pertemuan AS-Korut

Howard mengaku dia mempunyai sejarah panjang membuat "jengkel" Korut. Dia berujar sudah mendengar Kedutaan Besar Korut sudah meminta Vietnam mendepaknya.

Dia menjelaskan pejabat Korut jengkel ketika dia menipu skuad pemandu sorak mereka ketika perhelatan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang pada Februari 2018.

"Saya juga membuat video musik yang mengejek Kim Jong Un bercinta dengan bom dan memprotes kedutaan. Mereka benar-benar membencinya," kata Howard.

Peniru profesional itu menambahkan pejabat Vietnam sudah menyatakan permintaan maaf karena mereka terpaksa mendeportasinya dari sana.

Dia mengungkapkan ketika ditangkap bersama peniru Trump Russell White, dirinya langsung diinterogasi dan mengalami sebuah hal lucu.

Howard mengatakan setelah interogasi, tiba-tiba pejabat imigrasi meminta berfoto dengannya dan terus mengucapkan maaf.

"Mereka berkata saya harus datang kembali. Mereka berujar bakal senang menerima saya kembali. Hanya syaratnya, saya harus datang setelah pertemuan," kata Howard.

Howard mendapatkan visa on arrival dengan surat berisi dia didukung sponsor dari sebuah agensi perjalanan ketika berada di bandara.

Dia bertemu White di mana keduanya tampil di hadapan publik di jalanan ibu kota Hanoi pada Kamis pekan lalu (21/2/2019).

Mereka sempat mengunjungi sejumlah tempat wisata seperti Mausoleum Ho Chi Minh, Danau Hoan Kiem, hingga gedung opera.

Baca juga: Bertemu di Vietnam, Trump dan Kim Palsu Ditahan Polisi

Kim dan Trump "palsu" lalu berpura-pura mengadakan pertemuan di Hotel Metropole, di mana pemimpin sebenarnya bakal bertemu, sebelum digelandang oleh aparat.

Setelah meminta paspor dan visa, imigrasi menyatakan dokumennya tidak sah sehingga dia harus segera meninggalkan Vietnam.

Howard mengaku diminta untuk meninggalkan negara Asia Tenggara itu paling lambat Senin (25/2/2019) dengan tiket pesawat dibayar penuh oleh pemerintah.

"Deportasi ini adalah hal konyol karena membuat negara itu terlihat buruk dan bisa menjatuhkan citra pemerintah," terang Howard.

Baca juga: Mengenal Hotel Tempat Kim Jong Un Menginap di Hanoi Vietnam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com