Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Warga AS yang Disandera 18 Bulan di Yaman Telah Bebas

Kompas.com - 26/02/2019, 13:35 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

Sumber CNN,AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kebebasan warganya yang ditahan sebagai tawanan di Yaman selama 18 bulan.

Trump mengatakan pada Senin (25/2/2019), Danny Burch telah berkumpul bersama istri dan anak-anaknya.

"Menjadi kehormatan bagi saya hari ini untuk mengumumkan bahwa Danny Burch, seorang warga negara Amerika Serikat yang telah disandera di Yaman selama 18 telah bebas dan bersatu kembali dengan istri dan anak-anaknya," kicaunya di Twitter.

Baca juga: Kicauan Trump Bikin Harga Emas Turun

Trump turut mengapresiasi dukungan dari Uni Emirat Arab yang membantu pemulangan Burch.

"Kebebasan Danny mencerminkan yang terbak dari apa yang dicapai oleh AS dan mitranya," lanjutnya.

"Kami bekerja setiap hari untuk membawa pulang warga AS. Kamu menjaga kerja sama diplomatik, intelijen, dan penegakan hukum antara pemerintah AS dan mitra asing," imbuhnya.

Dalam kicauannya di Twitter, pria berusia 72 tahun itu menyatakan pemulangan sandera merupakan prioritas pemerintahannya.

Dia mengklaim, sejauh ini sudah ada 20 warga AS yang menjadi tawanan telah berhasil dibebaskan sejak dia terpilih sebagai presiden.

"Kami tidak akan beristirahat karena kami melanjurkan pekerjaan kami membawa sandera warga AS yang masih ditawan untuk kembali ke rumah," kicaunya.

Laporan CNN menyebutkan, Burch merupakan seorang pekerja perusahaan minyak Yaman yang menghabiskan tahun-tahun hidupnya sebagai insiyur.

Dia diculik di Sanaa, Yaman, pada 2017. Kelompok Houthi diduga sebagai dalang dibalik penculikan Burch.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memuji upaya dari jajaran pemerintahan untuk membebaskan Burch.

Baca juga: Menlu AS Jelaskan Trump yang Jatuh Cinta dengan Kim Jong Un

"Burch sekarang selamat dan aman, serta telah dipersatukan dengan istri dan anaknya. Keluarga telah meminta privasi," ucapnya.

Dalam panggilan telepon dengan kantor berita AFP saat insiden penculikan terjadi, istri Burch, Nadia Forsa al-Harazi, meminta kelompok Houthi untuk membebaskan suaminya.

Dia mengatakan, suaminya telah tinggal di ibu kota Yaman selama 20 tahun dan keluarga itu dikaruniai tiga anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN,AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com