Dalam buku yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), dia menuliskan ideologi yang dianggap anti-Semit ketika tinggal di Wina, Austria. Meski awalnya kurang mendapat respons, popularitas Mein Kampf tumbuh.
Kewajiban akan membaca ini mengakibatkan popularitasnya meledak. Pada 1939 lebih dari 5 juta kopi telah terjual.
Setelah kematian Hitler, buku itu dilarang di Jerman dan negara-negara lain. Sebagai negara bagian pemegang hak cipta, Bavaria menolak untuk memberikan hak penerbitan.
Namun, beberapa penerbit asing terus mencetak karya itu dan pada 2016 itu memasuki domain publik. Mein Kampf diterbitkan di Jerman untuk pertama kali sejak 1945.
Baca juga: Lima Lukisan Diduga Buatan Adolf Hitler Bakal Dilelang
Pada 2 Agustus 1934, Hilter resmi menjadi diktator absolut Jerman dengan gelar Fuhrer.
Meski begitu, dia dikenal tak suka dengan perempuan cerdas. Di matanya, perempuan ideal adalah mereka yang "mungil, manis, menyenangkan untuk disayang, sedikit lugu, lembut, dan agak bodoh".
Gerakan kaum perempuan di bawah kendali Nazi dipimpin oleh Gertrud Schlotz-Klink. Motonya yang ternama adalah "perempuan Jerman kembali menyulam".
Nazi menilai pentingnya perempuan terutama dalam peran reproduksi guna penyediaan dan regenerasi kaum Nazi serta prajurit bagi Reich Ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.