Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS: Masa Rezim Maduro Hanya Tinggal "Menghitung Hari"

Kompas.com - 25/02/2019, 21:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BOGOTA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido bakal menggelar pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara lain di Bogota, Kolombia.

Dilaporkan AFP Senin (25/2/2019), salah satu agenda pertemuan itu adalah mendiskusikan strategi mendongkel Presiden Nicolas Maduro dari kekuasaannya.

Kabar pertemuan itu muncul setelah dua orang tewas dan ratusan pendukung Guaido terluka saat bentrok dengan pasukan di tengah upaya membawa bantuan dari Kolombia dan Brasil.

Baca juga: Setelah Brasil, Maduro Pertimbangkan Tutup Perbatasan Kolombia demi Cegah Bantuan Masuk

Uni Eropa mengecam penggunaan kekerasan untuk mencegah bantuan masuk. Sementara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berkata dia "terkejut dan sedih".

Guaido, politisi 35 tahun yang menjabat sebagai Ketua Dewan Nasional, mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara pada Januari lalu.

Setidaknya 50 negara mengakui deklarasi Guaido. Termasuk di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Guaido bertolak menuju Bogota pada Minggu (24/2/2019) untuk bertemu anggota Lima Group berisi 13 anggota Amerika Latin plus Kanada.

Pertemuan untuk mencaro solusi atas krisis Venezuela tersebut juga bakal dihadiri AS dengan Gedung Putih mengirimkan Wakil Presiden Mike Pence.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berkata dia yakin masa rezim Maduro yang berkuasa sejak 2013 itu hanya tinggal "menghitung hari".

Pompeo menyalahkan kekerasan di perbatasan terjadi karena keberadaan loyalis sipil Maduro yang dipersenjatai, dikenal dengan colectivos.

"Tujuan kami hanya satu. Memastikan rakyat Venezuela mendapatkan demokrasi yang layak mereka terima," kata Pompeo kepada CNN State of the Union.

Guaido mendesak komunitas internasional untuk mengambil segala langkah "yang diperlukan" untuk membebaskan Venezuela.

Ini bakal menjadi kali pertama Lima Group, yang bertemu secara perdana di ibu kota Peru pada 2017, berbicara secara langsung kepada Guaido.

Sebagai negara kaya akan minyak, Venezuela berada di tengah krisis kemanusiaan dengan kemiskinan menyebar akibat resesi ekonomi serta hiperinflasi.

Bantuan kemanusiaan yang sebagian besar berasal dari AS menjadi pusat perseteruan antara Guaido dan Maduro yang semakin memanas.

Maduro mengklaim bantuan tersebut hanya menjadi kedok bagi AS untuk melaksanakan invasi, dan memerintahkan penutupan perbatasan Kolombia dan Brasil.

Baca juga: Bentrok Demonstran dengan Tentara di Venezuela, AS Akan Ambil Tindakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com