Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Anak di Malaysia Positif Difteri, Ihwal Orangtua Tolak Vaksinasi Jadi Sorotan

Kompas.com - 25/02/2019, 16:26 WIB
Veronika Yasinta

Penulis

JOHOR BARU, KOMPAS.com - Lima anak di Johor, Malaysia, positif menderita difteri kini harus berada dalam karantina di sebuah rumah sakit.

Diwartakan Channel News Asia, Senin (25/2/2019), mereka diyakini telah melakukan kontak dengan bocah laki-laki berusia dua tahun yang meninggal tiga hari lalu.

Kepala Komite Kesehatan Johor Sahruddin Jamal mengatakan, lima anak yang dirawat terdiri dari tiga perempuan dan dua laki-laki berusia empat tahun ke bawah.

Baca juga: Selundupkan 6 Juta Batang Rokok ke Australia, Dua Pria Malaysia Ditahan

Salah satu dari mereka termasuk kakak perempuan dari bocah laki-laki yang telah meninggal sebelumnya. Gadis cilik itu diketahui belum diimunisasi untuk pencegahan penyakit tersebut.

"Mereka merupakan sebagian dari 52 orang yang diperiksa terkair difteri, karena telah melakukan kontak dengan almarhum," katanya.

"Selain itu, keberadaan corynebacterium diphteria terdeteksi dalam sampel jaringan tenggorokan mereka," imbuhnya.

Mengutip Straits Times, jumlah anak-anak yang menjadi korban penyakit menular semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir di Malaysia.

Otoritas kesehatan khawatir, orangtua yang menolak program imunisasi semakin membuat korban bertambah.

Para orangtua tersebut cemas dengan vaksin yang digunakan telah melanggar aturan agama.

Meski ada imbauan untuk tetap memakai vaksin karena yang sesuai belum tersedia, umat Islam konservatif tetap menolak imunisasi yang dicemaskan mengandung DNA babi.

Sahruddin mengatakan, ada empat kasus difteri yang dilaporkan di Johor sejak Oktober lalu, termasuk tiga anak berusia sntsrs 10 bulan dan dua tahun.

"Dua di antara mereka meninggal dan ketiganya tidak divaksinasi," ujarnya.

Baca juga: Malaysia Turunkan Pajak Pekerja Asing

Dia menambahkan, sekitar 7 persen anak-anak di Johor tidak menerima vaksinasi.

Sahruddin mendukung penuh rencana program Kementerian Kesehatan untuk mewajibkan imunisasi.

"Jika pemerintah federal ingin vaksinasi imunisasi wajib atau mengenakan denda bagi mereka yang menolak untuk patuh, kami akan memberikan dukungan penuh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com