Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2019, 19:08 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berkata, persaingan serta intervensi asing di Timur Tengah menjadi penanda agar negara Asia Tenggara (ASEAN) waspada.

Dilansir The Star Sabtu (23/2/2019), Mahathir mengungkapkan jika ASEAN terutama Malaysia tak waspada, dia khawatir mereka bakal bernasib seperti di Timur Tengah.

Baca juga: Ada Rumor Dirinya Akan Digulingkan, Ini yang Bakal Dilakukan Mahathir

PM berjuluk Dr M itu menjelaskan negara Asean bakal dipaksa untuk membeli senjata dari negara besar supaya saling bertikai.

"Menghasilkan keuntungan bagi negara asing maupun kekuatan besar yang terlibat. Di sisi lain, negara Asean mengalami kemiskinan dan ketidakstabilan," tuturnya.

PM yang pertama kali menjabat pada periode 1981 hingga 2003 itu mengatakannya dalam simposium serta pameran foto bertajuk Stand with Yemen.

Dia mengatakan sudah melihat benih-benih konfrontasi di mana garis perbatasan sudah dibuat, armada tengah dipersiapkan, dan pangkalan militer sedang dibangun.

Mahathir berujar dia bakal bekerja sama dengan para pemimpin Asean untuk meningkatkan kerangka kerja regional, dan memastikan tidak ada ruang bagi intervensi asing.

Selain itu, kerangka kerja tersebut juga menghendaki rivalitas Amerika Serikat (AS) dan China tak sampai melumpuhkan Asia Tenggara.

Dia menegaskan Malaysia adalah negara yang terbuka dan bersahabat dengan negara lain, serta tidak akan mengandalkan aliansi militer atau kemitraan strategis lain.

"Kebijakan ini telah menyelamatkan Malaysia dan ASEAN dari persaingan asing di masa lalu dan akan tetap relevan di masa mendatang," bebernya.

PM berusia 93 tahun itu menegaskan agar negara lain tidak berharap banyak Malaysia bakal memihak atau mengikuti kampanye militer negara lain.

Dia menuturkan, negaranya bakal menyambut baik siapa saja yang datang untuk membuat Malaysia menjadi lebih makmur dan kuat.

"Namun, kami bakal menolak dengan tegas jika ada datang dengan maksud mendominasi dan ingin membagi kawasan ini supaya saling bertikai," tegas Mahathir.

Baca juga: Sri Mulyani: Soal Unicorn di ASEAN, Indonesia Dianggap Negara Maju...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com