Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Untuk Apa Merdeka Kalau Rakyat Kita Susah dan Kelaparan?

Kompas.com - 23/02/2019, 10:57 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara Ramah Tamah bersama tokoh, pengusaha dan warga Tionghoa di Selecta Royal Ballroom, Medan, Sumatera Utara, Jumat (22/2/2019) malam.

Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan alasan dirinya maju sebagai calon presiden dalam pemilu 2019.

Ia berniat menciptakan keadilan dan kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Saudara-saudara saya bekerja untuk semua, saya tidak ingin rakyat saya tidak aman, saya tidak ingin ada rakyat saya kelaparan. Tidak boleh lagi ada yang gantung diri karena tidak bisa makan," ujar Prabowo seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jumat (22/2/2019).

Baca juga: Prabowo: Saya Tidak Salahkan Siapa-siapa, Jangan Suka Menghujat

Prabowo mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi Indonesia saat ini. Bahkan, ia sangat terpukul saat mendapat laporan ada ada orangtua yang bunuh diri karena tidak mampu memberikan makan keluarganya.

"Saya merasa terpukul saat ada orangtua gantung diri karena tidak mampu memberikan makanan. Jangan sampai ada lagi," tutur dia.

Ketua Umum Partai Gerindra ini berjanji akan mewujudkan swasembada pangan jika terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.

Baca juga: Prabowo Hadiri Acara Ramah Tamah dengan Warga Tionghoa di Medan

Melalui swasembada, Prabowo optimistis bisa menyelesaikan masalah kebutuhan pangan dan harga pokok di Indonesia.

"Kita ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa makan. Untuk apa merdeka kalau ada rakyat kita susah dan kelaparan, untuk apa bernegara kalau ada rakyat kita susah dan kelaparan? Tidak boleh ada lagi rakyat yang tak bisa makan," tegasnya.

Prabowo mengungkapkan, dirinya merasa sangat tidak terima mendengar ada warga negara Indonesia miskin hingga tidak bisa makan.

Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Jenderal Purnawirawan AS di Hambalang

Oleh karena itu, ia menyatakan kesiapannya untuk berjuang bersama demi masa depan Indonesia.

"Saya selama jadi tentara, hidup saya berjuang untuk NKRI. Kalau saya melihat masyarakat kelaparan, saya tidak terima. Tidak boleh ada lagi rakyat kelaparan," kata mantan Komandan Jenderal Kopassus itu.

Kompas TV Sementara itu Wakil Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Ahmad Muzani berpendapat hoaks menyerang kedua kubu calon Presiden. Namun ia menilai rakyat berhak melakukan penilaian secara langsung soal informasi yang muncul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com