Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer Pakistan: India, Jangan Main-main dengan Kami!

Kompas.com - 23/02/2019, 09:47 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Angkatan bersenjata Pakistan, Jumat (22/2/2019) memperingatkan agar India tidak mengambil langkah yang salah karena negeri itu memiliki kemampuan untuk merespon tiap ancaman.

"Kami harap kalian (India) tidak main-main dengan kami," kata juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor dalam jumpa pers di kota Rawalpindi.

Ini adalah peringatan kedua yang disampaikan Pakistan kepada India dalam beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pakistan Ajak India Berdialog tetapi Siap Membalas Jika Diserang

Hubungan kedua negara menegang menyusul serangan bunuh diri di Kashmir yang menewaskan 44 tentara India belum lama ini.

Serangan itu kemudian diklaim oleh kelompok militan Jaish-e-Mohammed (JeM) yang berbasis di Pakistan.

Muncul sejumlah seruan agar India membalas, tetapi Pakistan yang membantah membantu militan, mengancam akan merespon tiap serangan.

"Kami tak ingin berperang dengan India, tetapi jika India memulai agresi, mereka tidak akan bisa mengejutkan kami," ujar Ghafoor.

"Saya tegaskan, ami akan mempertahankan setiap jengkal wilayah negeri ini hingga napas dan peluru terakhir," lanjut Ghafoor.

Reaksi militer ini muncul sehari setelah PM Imran Khan mengizinkan angkatan bersenjata merespon dengan tepat dan komprehensif terhadap tiap ancaman India.

Kelompok JeM adalah satu dari beberapa kelompok anti-Indian di Kashmir.

Pemerintah Pakistan memasukkan kelompok ini ke dalam daftar hitam, meski demikian India menuding Pakistan melindungi kelompok tersebut.

Pada Jumat (22/2/2019) Kementerian Dalam Negeri Pakista mengumumkan, telah merebut sebuah kompleks yang diyakini sebagai markas JeM.

"Pemerintah provinsi Punjab merebut sebuah kompleks yang berisi pesantren dan masjid di Bahawalpur. Diyakini tempat ini adalah markas JeM," ujar seorang juru bicara Kemendagri Pakistan.

Baca juga: Buntut Tragedi di Kashmir, India Janjikan Balasan Terkuat kepada Pakistan

"Langkah ini sejalan dengan keputusan Komite Keamanan Nasional yang dipimpin PM Imran Khan," tambah juru bicara itu.

Kompleks pesantren Bahawalpur berlokasi di wilayah tengah Pakistan memiliki 70 guru dan 600 pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com