Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 22:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KOMPAS.com - George Washington merupakan politisi, jenderal, dan negarawan yang termasuk ke dalam Bapak Pendiri Amerika Serikat (AS).

Dia memimpin para Patriot dalam perang kemerdekaan untuk mengusir Inggris, dan ikut dalam Konvensi Konstitusional pada 1787 sebagai dasar pemerintahan AS.

Atas jasanya, dia ditunjuk sebagai presiden pertama AS, dan memerintah selama dua periode sebelum pensiun pada 4 Maret 1797.

Baca juga: Pohon Berusia 227 Tahun yang Ditanam George Washington Tumbang

Dilansir dari berbagai sumber, berikut merupakan biografi dari presiden yang setelah kematiannya dianugerahi jasa jenderal bintang enam itu.

1. Masa Kecil
Washington lahir pada 22 Februari 1732 di Popes Creek, kawasan Westmoreland County, Koloni Virginia dari pasangan Augustine dan Mary Ball Washington.

Kakek buyutnya, John Washington, bermigrasi dari daerah Inggris bernama Sulgrave ke Virginia pada 1657 serta membangun perkebunan Popes Creek.

Pada usia tiga tahun, keluarganya pindah dari Popes Creek ke perkebunan Epsewasson (kini Mount Vernon) di Sungai Potomac.

Tiga tahun kemudian, mereka berpindah lagi ke peternakan Ferry di Fredericksburg. Pada 12 April 1743, Augustine meninggal.

Akibatnya, rencana Washington untuk belajar di Sekolah Tatabahasa Appleby di Inggris dihapus. Dia pun menerima pendidikan formal di Sekolah Anglikan di Fredericksburg.

Washington begitu dipengaruhi oleh kunjungannya ke perkebunan saudara tirinya Lawrence di Mount Vernon, dan Belvoir milik Lord William Fairfax.

Keinginan Washington hidup sebagai tuan tanah sukses tercium Fairfax yang melihat potensi dalam diri anak itu, dan setuju menjadi walinya.

Pada 1749, dia mengantongi lisensi peninjau dan diangkat untuk mengawasi Culpeper atas pengaruh dari Lord Fairfax.

Setelah itu, dia melakukan perjalanan ke Lembah Shenandoah atas perintah Fairfax dan pada Oktober 1750, dia membeli tanah 600 hektar di sana.

Dia membeli tanah itu setelah mengundurkan diri di Culpeper. Hingga 1752, dia tercatat sudah menguasai 937 hektar di lembah itu.

Pada 1754, Washington menguasai tanah di Mount Vernon setelah Lawrence meninggal, disusul kemudian oleh istri dan putrinya.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Thomas Jefferson, Penulis Naskah Proklamasi AS

2. Karir Militer dan Pra-revolusi
Washington terinspirasi masuk militer setelah melihat saudara tirinya Lawrence menjabat sebagai ajudan jenderal.

Oleh Letnan Gubernur Virginia Robert Dwinddie, Washington awalnya didapuk sebagai ajudan di Distrik Selatan pada Desember 1752.

Setelah itu dia ditarik ke Distrik Utara dan Timur yang membuat Washington muda menunjukkan bakatnya sebagai pemimpin.

Sesaat setelah kematian Lawrence, Dwinddie mengangkat Washington sebagai ajun jenderal bagi milisi Virginia dengan pangkat mayor.

Pada awal 1750-an, Perancis dan Inggris berada dalam masa damai. Namun militer Perancis mulai menduduki sebagian besar Lembah Ohio.

Mereka berdalih melindungi kepentingan raja, pemburu bulu, serta warga Perancis. Namun perbatasan menjadi tidak jelas dan memicu konflik dua negara.

Pengalaman tempur pertamanya adalah ketika Dwinddie menugaskannya untuk menghadapi Perancis atau pembangkang Inggris di Perang Indian Perancis pada 31 Oktober 1753.

Setelah itu pada Agustus 1755, Dwinddie melantik Washington sebagai Kolonel sekaligus Panglima Resimen Virginia.

Sebuah tugas berat mengingat dia hanya dibekali 300 orang tak berpengalaman dan harus menjaga 400 km garis depan dari serbuan Indian.

Setelah itu Washington menjadi Brigadir Jenderal Kehormatan yang memimpin 2.500 milisi dan pensiun dari Resimen Virginia pada Desember 1758.

Meski keinginannya menjadi tentara reguler Inggris tak terwujud, Washington bersyukur karena bisa mengetahui taktik bertempur mereka.

Baca juga: Rambut George Washington Ditemukan Terselip di Buku

3. Revolusi Amerika
Washington awalnya menentang niat koloni untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Namun dalam suratnya 1767, dia tak menentang adanya pemberontakan.

Dalam pandangannya, perlawanan koloni adalah perbuatan wajar mengingat pelanggaran yang dilakukan kerajaan terhadap hak warga koloni.

Setelah konflik di Lexington dan Concord pada April 1775, Washington menghadiri KOngres Kontinental Kedua sebulan berselang di Philadelphia.

Baca juga: Sandiaga Diberi Penghargaan oleh Kampusnya, George Washington University

Pada 15 Juni 1775, dia didapuk sebagai Mayor Jenderal sekaligus panglima pasukan koloni yang dibentuk untuk melawan Inggris Raya.

Washington mendapatkan posisi itu karena sejumlah alasan. dia mempunyai pengalaman militer, berkharisma, dan telah menjadi penasihat Kongres selama berbulan-bulan.

Selama peperangan yang berlangsung delapan tahun itu, Washington telah mencicipi baik kemenangan maupun kekalahan.

Di antaranya dia pernah mengecap kemenangan di Boston sebelum dipukul mundur Inggris di bawah pimpinen Sir William Howe, dan membalasnya di Delaware.

Puncaknya adalah menyerahnya Yokrtown pada 19 Oktober 1781 menandai berakhirnya fase utama dalam perang kemerdekaan itu.

Adapun peperangan tersebut resmi berakhir pada 3 Sptember 1783 yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Paris dengan Inggris mengakui kedaulatan AS.

4. Terpilih sebagai Presiden AS
Setelah perang berakhir, negara yang baru lahir itu kesulitan dengan negara bagian yang menolak membayar tunggakan biaya perang.

Washington pun diminta untuk terlibat Konvensi Konstitusional yang bertujuan untuk memantapkan dasar pemerintahan negara.

Keinginannya untuk pensiun di Mount Vernon tidak tergapai ketika negara sekali lagi memanggilnya untuk menjabat sebagai Presiden AS pada 1789.

Baca juga: Bekas Perekrut Al Qaeda Kini Bekerja di Universitas George Washington

Sebagai presiden, awalnya dia menolak gaji 25.000 dollar yang ditawarkan Kongres karena dia sendiri sudah berstatus tuan tanah.

Namun Kongres membujuk Washington supaya menerimanya supaya tidak ada kesan bahwa hanya orang kaya saja yang bisa menjadi presiden.

Dengan dikelilingi figur berpengalaman, dia membentuk pemerintahan mantap. Salah satunya menunjuk Alexander Hamilton sebagai Menteri Keuangan.

Kemudian Thomas Jefferson sebagai Menteri Luar Negeri. Dia mendelegasikan kekuasaan secara bijak, dan rutin menggelar rapat kabinet.

Dengan sabar dia mendengar setiap masukan para menterinya sebelum memutuskan kebijakan. Dia memimpin dengan pengendalian dan kejujuran penuh.

Baca juga: Patung Tokoh Perang Kemerdekaan AS Dipasangi Mata Mainan

5. Pensiun
Didesak oleh keinginannya kembali ke Mount Vernon dan kesehatannya yang menurun, Washington dengan tegas menolak desakan agar dia memimpin di periode ketiga.

Dalam beberapa bulan terakhir pemerintahannya, dengan dibantu Hamilton Washington merumuskan Pidato Perpisahan yang terkenal.

Pada Maret 1797, dia menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya John Adams dan kembali ke Mount Vernon dalam keadaan puas.

Baca juga: Makanan Lam Prang, Menu Para Pejuang Saat Perang Kemerdekaan

Sebabnya, dia telah menyerahkan pemerintahan ke orang yang tepat, negara makmur, serta utang terkendali dengan baik.

6. Kematian
Pada suatu hari di Desember 1799, Washington menghabiskan waktu menginspeksi perkebunannya dengan naik kuda di hari yang dingin.

Setelah pulang, dia langsung menyantap makan malamnya dan pergi tidur dalam keadaan mengenakan baju yang masih basah.

Pagi harinya pada 13 Desember 1799, Washington terbangun dengan suara serak karena menderita sakit tenggorokan yang parah.

Dia mencoba istirahat namun pukul 03.00 dini hari pada 14 Desember 1799, Washington berkata kepada istrinya, Martha, bahwa dia sakit.

Kondisinya semakin memburuk hingga dia meninggal dalam damai pada pukul 22.00 dengan sang istri mendampingi ketika berusia 67 tahun.

Pemakaman digelar empat hari kemudian pada 18 Desember 1799 dengan jenazahnya dibaringkan di kubah tua milik keluarganya di Mount Vernon.

Ketika kabar kematiannya sampai di Eropa, armada Inggris memberikan penghormatan. Sementara Napoleon dari Perancis memerintahkan 10 hari masa berkabung.

Baca juga: George Washington, Jokowi, dan Jim Carrey

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com