Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2019, 22:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

3. Revolusi Amerika
Washington awalnya menentang niat koloni untuk mendeklarasikan kemerdekaan. Namun dalam suratnya 1767, dia tak menentang adanya pemberontakan.

Dalam pandangannya, perlawanan koloni adalah perbuatan wajar mengingat pelanggaran yang dilakukan kerajaan terhadap hak warga koloni.

Setelah konflik di Lexington dan Concord pada April 1775, Washington menghadiri KOngres Kontinental Kedua sebulan berselang di Philadelphia.

Baca juga: Sandiaga Diberi Penghargaan oleh Kampusnya, George Washington University

Pada 15 Juni 1775, dia didapuk sebagai Mayor Jenderal sekaligus panglima pasukan koloni yang dibentuk untuk melawan Inggris Raya.

Washington mendapatkan posisi itu karena sejumlah alasan. dia mempunyai pengalaman militer, berkharisma, dan telah menjadi penasihat Kongres selama berbulan-bulan.

Selama peperangan yang berlangsung delapan tahun itu, Washington telah mencicipi baik kemenangan maupun kekalahan.

Di antaranya dia pernah mengecap kemenangan di Boston sebelum dipukul mundur Inggris di bawah pimpinen Sir William Howe, dan membalasnya di Delaware.

Puncaknya adalah menyerahnya Yokrtown pada 19 Oktober 1781 menandai berakhirnya fase utama dalam perang kemerdekaan itu.

Adapun peperangan tersebut resmi berakhir pada 3 Sptember 1783 yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Paris dengan Inggris mengakui kedaulatan AS.

4. Terpilih sebagai Presiden AS
Setelah perang berakhir, negara yang baru lahir itu kesulitan dengan negara bagian yang menolak membayar tunggakan biaya perang.

Washington pun diminta untuk terlibat Konvensi Konstitusional yang bertujuan untuk memantapkan dasar pemerintahan negara.

Keinginannya untuk pensiun di Mount Vernon tidak tergapai ketika negara sekali lagi memanggilnya untuk menjabat sebagai Presiden AS pada 1789.

Baca juga: Bekas Perekrut Al Qaeda Kini Bekerja di Universitas George Washington

Sebagai presiden, awalnya dia menolak gaji 25.000 dollar yang ditawarkan Kongres karena dia sendiri sudah berstatus tuan tanah.

Namun Kongres membujuk Washington supaya menerimanya supaya tidak ada kesan bahwa hanya orang kaya saja yang bisa menjadi presiden.

Dengan dikelilingi figur berpengalaman, dia membentuk pemerintahan mantap. Salah satunya menunjuk Alexander Hamilton sebagai Menteri Keuangan.

Kemudian Thomas Jefferson sebagai Menteri Luar Negeri. Dia mendelegasikan kekuasaan secara bijak, dan rutin menggelar rapat kabinet.

Dengan sabar dia mendengar setiap masukan para menterinya sebelum memutuskan kebijakan. Dia memimpin dengan pengendalian dan kejujuran penuh.

Baca juga: Patung Tokoh Perang Kemerdekaan AS Dipasangi Mata Mainan

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com