Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diam soal Etnis Uyghur, MBS Teken Investasi Rp 140,5 Triliun di China

Kompas.com - 22/02/2019, 18:58 WIB
Ervan Hardoko

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Jumat (22/2/2019), menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.

Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin menyepakati perjanjian terkait minyak bernilai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 140,5 triliun.

MBS berada di China setelah sebelumnya mengunjungi Pakistan dan India. Lewat tur Asianya ini MBS ingin menunjukkan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi tidak membuatnya kehilangan sekutu.

"Apakah kunjungan MBS ini secara simbolis menunjukkaan Arab Saudi kini bergeser ke timur? Ya," kata Najah al-Otaibi, analis senior di lembaga riset Arab Foundation.

Baca juga: Sebelum Bertemu Xi Jinping, MBS Jalan-jalan ke Tembok Besar China

"Riyadh ingin memperkuat aliansi dengan Asia, khususnya setelah hubungannya dengan AS memburuk terkait pembunuhan Khashoggi dan upaya Uni Eropa memasukkan Saudi ke dalam daftar hitam negara pencuci uang," tambah Najah.

Pembunuhan Khashoggi, pengkritik kebijakan Saudi, membuat citra negeri itu khususnya MBS memburuk di mata dunia.

Riyadh awalnya membantah terlibat dalam pembunuhan itu lalu memberikan sejumlah kemungkinan terkait kematian Khashoggi.

Kini Saudi mengklaim, Khashoggi tewas akibat sebuah operasi "gelap" yang tak melibatkan Pangeran MBS.

Pembunuhan itu menuai kecaman dari dunia internasional. Para politisi AS meminta pemerintah menjaga jarak dengan MBS.

Namun, Gedung Putih sejauh ini tetap menjalin kedekatan dengan Riyadh, sekutu utama di Timur Tengah.

Di sisi lain, Uni Eropa ingin memasukkan pemerintah Arab Saudi ke dalam daftar negara yang nyaris tak berbuat melawan pencucian uang dan pembiayaan terorisme.

Namun, China justru ingin memperkuat hubugan dengan Saudi, karena Beijing masih mengejar proyek infrastruktur ambisius "Sabuk dan Jalan".

Di sisi lain, Saudi juga tengah menggenjot "Visi 2030", program MBS untuk melakukan diversifikasi ekonomi agar tidak sepenuhnya tergantung pada minyak.

Dalam pertemuan dengan wakil PM Han Zheng, pemerintah China menyarankan agar kedua negara memperkuat kerja sama di bidang energi, infrastruktur, keuangan, dan teknologi tinggi.

Perusahaan minyak Saudi, Aramco meneken kerja sama untuk membangun perusahaan patungan Saudi-China bernilai lebih dari 10 miliar dollar AS.

Kesepakatan ini diteken untuk membangun kompleks penyulingan dan petrokimia di provinsi Liaoning, China.

Otorita Investasi Arab Saudi juga mengumumkan ditekennya 35 nota kesepahaman tak mengikat termasuk kesepatakan energi, pertambangan, transportasi, dan e-commerce.

Sejauh ini China adalah rekan dagang terbesar Arab Saudi.

"Di saat Saudi melakukan diversifikasi perekonomian non-minyak, negeri itu membutuhkan banyak investor yang memiliki keahlian teknis, seperti China," ujar Al-Otaibi.

Selain kesepakatan di bidang ekonomi, kedua negara juga berpotensi untuk  menjali kerja sama di bisang keamana.

Kedua negara bisa memperkuat kerja sama di bidang penegakan hukum dan kontraterorise serta bertukar pengalaman dalam hal pemberantasan teroris.

Baca juga: MBS Janji Bakal Bebaskan 850 Warga India yang Ditahan di Arab Saudi

Kantor berita Xinhua mengabarkan MBS menegaskan, negerinya amat mendukung upaya Beijing untuk mengamankan negerinya dan menentang intervensi kekuatan eksternal dalam urusan dalam negeri China.

Pernyataan MBS ini muncul di saat Riyadh bungkam terkait perlakuan pemerintah China terhadap etnis Uyghur yang mayoritas pemeluk Islam di Xinjiang.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com