Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Pun Muak dengan Komentar yang Dibuat oleh Shamima"

Kompas.com - 22/02/2019, 17:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid telah mengumumkan pencabutan kewarganegaraan terhadap Shamima Begum.

Pasalnya, Shamima mengumumkan niatnya untuk pulang setelah empat tahun bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Pernyataan yang pertama kali dirilis harian The Times itu membuat masyarakat terbelah, serta pemerintah Inggris memutuskan mencabut kewarganegaraannya.

Baca juga: Bersedia Berubah, Shamima Kini Meminta Belas Kasihan dari Inggris

Keluarga Shamima memutuskan untuk menulis surat berisi permohonan kepada Javid agar bersedia membatalkan pencabutan tersebut.

Dikutip dari BBC Jumat (22/2/2019), berikut merupakan surat yang ditulis oleh kakak Shamima, Renu Begum:

Yang Terhormat Tuan Javid.

Saya menulis kepada Anda atas nama pribadi serta seluruh keluarga besar Shamima Begum.

Kami, seperti yang sudah disampaikan oleh pengacara, sangat kecewa dengan keputusan Anda untuk memulai proses pencabutan kewarganegaraan Inggris adik saya.

Pertama, kami ingin memastikan dengan jelas, bersama dengan seluruh negeri, kami begitu terkejut dengan komentar kejam yang dia sampaikan di media dalam beberapa hari terakhir.

Komentarnya tidak menampilkan nilai-nilai Inggris, dan keluarga saya sangat menentang setiap pernyataan yang dia buat.

Keluarga saya tak henti-hentinya berusaha menghentikan upaya Shamima untuk pergi ke daerah kekuasaan ISIS pada Februari 2015.

Kami menghubungi dan bekerja sama dengan semua dinas di Inggris dan Turki untuk mencoba menghentikan kepergiannya.

Sayangnya, upaya kami sia-sia.

Saat itu, kami kehilangan Shamima karena dia pergi ke kelompok yang begitu memuji pembunuhan serta upaya misoginis.

Baca juga: Kewarganegaraan Inggris Shamima Bakal Dicabut, Sikap Warga di Kampung Halamannya Terbelah

Adik saya telah menjadi budak mereka selama empat tahun. Sangat jelas eksploitasi yang mereka (ISIS) lakukan telah merusak dia.

Saya telah menyaksikan dalam tayangan televisi Shamima membuka mulutnya dan membangkitkan amarah bangsa ini.

Seperti yang sudah kami ungkapkan, kami pun muak dengan komentar yang dia buat. Namun Anda tentunya paham sebagai keluarga, kami tidak bisa meninggalkannya.

Kami punya tugas. Yakni mengubahnya menjadi Shamima yang dulu. Sebagai Shamima yang saya maupun orangtua saya kenal.

Kami berharap Anda mengerti bahwa di posisi ini, kami terpaksa membantu Shamima menentang satu-satunya peluang untuk merehabilitasinya: kewarganegaraan Inggrisnya.

Status Shamima kini bakal tergantung bagaimana keputusan pengadilan.

Kami mencari pelipur lara dan berharap institusi peradilan negara ini adalah benteng keadilan terbaik di dunia.

Keluarga saya memercayai sistem peradilan di negara ini bakal memberikan fungsi terbaiknya melalui kebijakan yang bakal dibuat terhadap adik saya.

Baca juga: Ada Harapan bagi Putra Shamima Mendapat Kewarganegaraan Inggris

Baik saya maupun anggota keluarga besar saya belum pernah menghubungi Shamima.

Kami memperoleh informasi berdasarkan pemberitaan media massa di seluruh negara bahwa dia telah melahirkan seorang bayi laki-laki.

Kami sangat senang ketika Anda menyatakan di hadapan parlemen bahwa keponakan saya, putra Shamima, masih tetap dianggap sebagai warga Inggris.

Sebagai keluarga, kini kami memohon bagaimana caranya kami bisa membantu Anda untuk memulangkan keponakan saya.

Dalam semua kemalangan ini, keponakan saya benar-benar tak bersalah. Dia berhak mendapat keselamatan di negara ini.

Kami berharap kantor Anda bisa menghubungi pengacara kami, Tuan Tasnime Akunjee, untuk mendiskusikan bagaimana cara memulangkan keponakan saya itu.

Hormat saya, Renu.

Baca juga: Inggris dan Bangladesh Cuci Tangan Terkait Nasib Shamima

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com