CARACAS, KOMPAS.com - Para politisi oposisi Venezuela terus memantapkan rencana guna menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat.
Pada Sabtu besok (23/2/2019), ratusan ribu relawan Ketua Dewan Nasional Juan Guaido menyalurkan makanan, peralatan higienis, hingga obat-obatan.
Diwartakan CNBC Kamis (21/2/2019), rencana itu dimatangkan sebulan setelah Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara.
Baca juga: Krisis Venezuela, Maduro Tutup Pintu Perbatasan dengan Brazil
Presiden Nicolas Maduro yang menolak mundur dari jabatannya berulang kali menolak bantuan itu dengan alasan untuk menutupi invasi Amerika Serikat (AS).
Salah satu petinggi oposisi Carlos Paparoni mengklaim, mereka tengah mengorganisasi pergerakan relawan terbesar dalam sejarah negara.
"Ini adalah negara yang penuh dengan ketakutan. Ini adalah negara di mana orang takut untuk sakit karena tidak ada obat yang tersedia," keluhnya.
"Ini adalah negara di mana anak-anak tewas karena dehidrasi, dan orang mencari makan di tong sampah. Kami takut jika kondisi ini terus terjadi," lanjutnya.
Pasukan bersenjata Venezuela dilaporkan CNBC berusaha menghalangi kedatangan kapal pengangkut bantuan AS melalui Kolombia.
Guaido telah menyatakan dia bakal memastikan bantuan bakal disalurkan kepada rakyat Venezuela melalui berbagai jalur dengan bantuan 600.000 relawan.
Upaya untuk membagikan bantuan itu dikhawatirkan berpotensi berujung kepada bentrokan. Fakta yang sangat disadari Wakil Dewan Nasional Angel Alvarado.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.