Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ketakutan" Oposisi Venezuela Jadi Alasan Mereka Berjuang Salurkan Bantuan

Kompas.com - 22/02/2019, 15:30 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNBC

CARACAS, KOMPAS.com - Para politisi oposisi Venezuela terus memantapkan rencana guna menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat.

Pada Sabtu besok (23/2/2019), ratusan ribu relawan Ketua Dewan Nasional Juan Guaido menyalurkan makanan, peralatan higienis, hingga obat-obatan.

Diwartakan CNBC Kamis (21/2/2019), rencana itu dimatangkan sebulan setelah Guaido mendeklarasikan dirinya sebagai presiden sementara.

Baca juga: Krisis Venezuela, Maduro Tutup Pintu Perbatasan dengan Brazil

Presiden Nicolas Maduro yang menolak mundur dari jabatannya berulang kali menolak bantuan itu dengan alasan untuk menutupi invasi Amerika Serikat (AS).

Salah satu petinggi oposisi Carlos Paparoni mengklaim, mereka tengah mengorganisasi pergerakan relawan terbesar dalam sejarah negara.

"Ini adalah negara yang penuh dengan ketakutan. Ini adalah negara di mana orang takut untuk sakit karena tidak ada obat yang tersedia," keluhnya.

"Ini adalah negara di mana anak-anak tewas karena dehidrasi, dan orang mencari makan di tong sampah. Kami takut jika kondisi ini terus terjadi," lanjutnya.

Pasukan bersenjata Venezuela dilaporkan CNBC berusaha menghalangi kedatangan kapal pengangkut bantuan AS melalui Kolombia.

Guaido telah menyatakan dia bakal memastikan bantuan bakal disalurkan kepada rakyat Venezuela melalui berbagai jalur dengan bantuan 600.000 relawan.

Upaya untuk membagikan bantuan itu dikhawatirkan berpotensi berujung kepada bentrokan. Fakta yang sangat disadari Wakil Dewan Nasional Angel Alvarado.

Melalui sambungan telepon, Alvarado menegaskan mereka mengusung pergerakan itu dengan damai. Bahkan, dia menyatakan tidak membawa senjata.

"Pemerintahan Maduro tidak peduli dengan rakyat. Mereka tidak peduli jika obat tersedia atau tidak. Yang mereka butuhkan adalah tetap berkuasa," sindirnya.

Sekretaris Komite Khusus Pengawasan Bantuan Dewan Nasional Alejandro Vivas berujar, kematian di Venezuela terjadi setiap jam.

Baca juga: Bawa Masuk Bantuan AS ke Venezuela, Guaido Akan Pergi ke Perbatasan

Langkah oposisi mengisi kekurangan makanan di Venezuela dipandang sebagai sikap melemahkan kekuasaan Maduro yang menyalahkan krisis di negaranya akibat sanksi AS itu.

Vivas melanjutkan, dia tentu takut jika usaha menyalurkan bantuan kemanusiaan berujung kepada bentrokan dengan militer.

Karena itu, oposisi sudah menyiapkan skenario. Yang paling dia inginkan tentu saja upaya penyaluran bantuan itu berlangsung damai.

Vivas mengaku sudah siap jika tentara, paramiliter, polisi, hingga kelompok gerilya bergerak dan membendung usaha mereka.

"Jika mereka melakukannya, kami tidak akan menghentikan langkah kami upaya sekecil apapun sangat diperlukan," pungkas Vivas.

Baca juga: Cegah Bantuan Asing, Venezuela Tutup Perbatasan Laut dan Udara dengan Pulau Curacao

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com