Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoda Muthana: Dari Siswi Pemalu Berubah Menjadi Pengantin ISIS

Kompas.com - 22/02/2019, 12:05 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BAGHOUZ, KOMPAS.com - Jordan LaPorta mengenang kembali momen ketika dia bersekolah di SMA Hoover, Amerika Serikat (AS), bersama Hoda Muthana.

Keduanya cukup sering bertemu sepanjang 2009 hingga 2013 karena menghadiri kelas yang sama. "Dia anak yang sopan tapi pemalu," kata LaPorta.

Kepada AFP seperti dilansir Kamis (21/2/2019), LaPorta mengungkapkan bahwa Hoda merupakan siswi yang pendiam namun menyenangkan.

Baca juga: Sangat Menyesal Gabung dengan ISIS, Sekarang Hoda Ingin Pulang ke AS

Karena itu, dia dan temannya sama sekali tidak menyangka jika Hoda bakal bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Ya. Hoda memilih kabur ke Suriah melalui Turki pada November 2014, dan bermukim di Raqqa yang saat itu merupakan salah satu ibu kota ISIS selain Mosul, Irak.

LaPorta, yang kini berstatus mahasiswa Hukum Universitas Alabama, sempat mendapat ancaman ketika dia mengomentari Hoda yang berubah menjadi radikal.

"Dia menandai saya di Instagram. Dia menyebut saya aneh dan berkata saya pantas dibunuh," ucapnya. Dia langsung melaporkannya ke Badan Penyelidik Federal (FBI).

Ancaman itu dilontarkan Hoda melalui ponsel yang merupakan hadiah dari sang ayah karena lulus SMA dan masuk Universitas Alabama di Birmingham.

Pengacara keluarga Hoda Hassan Shibly meyakini ISIS telah mencuci otaknya melalui perhatian yang diberikan dan terus memengaruhinya.

"Mereka (ISIS) memutuskannya dari keluarganya, dari teman-temannya, dari lingkungan rumahnya, hingga dari masjid," terang Shibly.

Setelah sampai di Suriah, Hoda yang kini berusia 24 tahun itu terus melakukan glorifikasi perbuatan ISIS melalui media sosial.

Dalam salah satu kicauannya di Twitter, Hoda yang mempunyai anak berusia 18 bulan mengunggah gambar dia tengah membakar paspor AS.

Dia juga menyebut Amerika "pengecut" lantaran tidak berani datang ke Raqqa, dan dia merupakan perempuan AS di tengah anggota asal Australia.

Kemudian dalam pesan yang ditangkap Program Ekstremisme Universitas George Washington, dia memuji penyerangan ke harian Perancis Charlie Hebdo pada 2015.

Baca juga: Jadi Pengantin ISIS, Hoda Muthana Dilarang Trump Pulang ke AS

Kini lima tahun berlalu, Hoda yang sempat menikah tiga kali itu mengaku menyesal bergabung dengan ISIS dan meminta diizinkan kembali ke Alabama.

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com