JAKARTA, KOMPAS.com - PT LRT Jakarta menggelar simulasi tanggap darurat di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur pada Rabu (20/2/2019) dan Kamis (21/2/2019) kemarin.
Direktur Utama PT LRT Jakarta Allan Tandiono mengatakan, simulasi bertujuan untuk memastikan penanganan terhadap pengguna dan karyawan LRT Jakarta saat terjadi musibah.
Baca juga: LRT Dinilai Kurang Efisien, Begini Jawaban Menko Luhut
"Kami ingin memastikan pengguna LRT Jakarta dan karyawan kami apabila terjadi kondisi emergency dapat terselamatkan semua," kata Allan dalam siaran pers.
Allan menuturkan, hal-hal yang disimulasikan adalah simulasi kebakaran, simulasi gempa bumi, simulasi kecelakaan, hingga simulasi sabotase atau ancaman bom.
Adapun simulasi itu melibatkan sejumlah pihak, antara lain kepolisian, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta, dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Kami berharap dengan simulasi tanggap darurat ini semua pihak bisa sharing ilmu dan pengalaman kepada kami," ujar Allan.
Manajer Keselamatan PT LRT Jakarta Ardian Yusuf menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan prosedur standar operasional terkait tanggap darurat.
Baca juga: Soal Kritik yang Pernah Dilontarkannya soal LRT, Ini Penjelasan Kalla
Sejumlah fasilitas tanggap darurat juga telah disiapkan di stasiun-stasiun maupun kereta LRT.
Diberitakan sebelumnya, LRT Jakarta yang membentang 5,8 kilometer dari Kelapa Gading hingga Velodrome ditargetkan beroperasi pada 25 Februari atau 28 Februari mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.