WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pernah menyatakan akan menarik pasukan militernya secara penuh dari Suriah.
Kini, Gedung Putih memastikan militer AS akan menyisakan kontingen kecil pasukan yang akan tetap berada di Suriah.
CNN mewartakan, militer AS bakal mempertahankan sekitar 200 tentara di negara tersebut.
"Kelompok kecil penjaga perdamaian terdiri sekitar 200 pasukan akan tetap berada di Suriah untuk jangka waktu tertentu," ujar juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders, Kamis (21/2/2019).
Baca juga: Pasukan Kurdi Suriah Serahkan 130 Anggota ISIS Asal Irak ke Baghdad
Trump menuai kritik keras usai berencana menarik sekitar 2.000 atau lebih dari Suriah pada 30 April 2019, termasuk dari anggota Partai Republik.
Pada Desember 2018, Trump menyatakan kemenangan atas ISIS di Suriah, meski saat ini ribuan anggota kelompok itu masih bertahan di wilayah kekuasaan terakhir mereka.
Sekitar 200 tentara tersebut akan dibagi antara wilayah dekat perbatasan Irak-Yordania, At-Tanf, dan timur laut Suriah.
Dengan jumlah pasukan yang tersisa itu diyakini dapat melakukan pengawasan, pengintaian, serangan udara, kegiatan intelijen dan logistirk.
Selain itu, juga untuk membantu memastikan zona aman dengan kekuatan sekitar 1.500 tentara internasional dari koalisi beberapa negara, termasuk Perancis dan Inggris.
Menteri Pertahanan Belgia Didier Reynders yang berkunjung ke Pentagon pada Kamis mengatakan, Eropa bersedia untuk berbagai tawaran, tapi tetap membutuhkan mandat hukum bagi setiap misi Suriah.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.